MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji kembali melanjutkan Safari Ramadan. Kali ini bertempat di Masjid Nuruttaqwa, Kelurahan Jatimulyo Kecamatan Lowokwaru, Minggu (26/3) malam kemarin. Usai Salat Tarawih, Sutiaji yang juga didampingi jajaran perangkat daerah Pemkot Malang ini menyampaikan ceramah agama kepada jamaah yang hadir di Masjid Nuruttaqwa. Dalam kesempatan itu, Sutiaji menekankan pentingnya ibadah puasa. Puasa Ramadan untuk yang belum mampu menekan nafsu batin dan batiniah, maka perlu untuk menata niatnya.
“Puasa Ramadan sebagai upaya menjadikan kita kelak menjadi penghuni surga, sebagai buah perjuangan Nabi Muhammad SAW. Puasa Ramadan atau ‘sahrur Ramadhan’ adalah bulan ditingkatkannya semua pahala amal kebaikan, wajib atau sunnah,” ujar Sutiaji.
Dengan momentum bulan puasa ini, lanjut Sutiaji, maka bulan penuh berkah ini dapat dimanfaatkan untuk berbuat baik. Puasa Ramadan seharusnya mampu terbawa dalam implementasi kehidupan sehari hari. Sehingga bulan Ramadan ini juga harusnya mampu menyeimbangkan ego diri atau mampu menetralisir nafsu.
“Puasa ini mendorong kita itu mampu menyeimbangkan nafsu. Berkah Ramadan itu insya Allah membuat mudah kita untuk melakukan perbuatan baik. Kalau tidak bulan puasa, mungkin tidak ada tadarusan, mungkin tidak ada orang yang malam malam berjamaah setelah salat Isyak, pagi pagi bangun, sebelum sahur ada salat sunah, tadarusan dan seterusnya,” sebut Sutiaji.
Maka dari itu, kata Sutiaji, salah satu dari 10 sebutan bulan Ramadan adalah Sahru Mubarokah. Dimana Allah bakal melipatgandakan pahala, mengabulkan doa dan menghapuskan dosa. “Mengajak kebaikan itu harus terus menerus. Karena manusia itu perlu diingatkan karena manusia tempatnya salah dan lupa,” tukasnya.
Dalam tiap Safari Ramadannya, Sutiaji juga selalu menyempatkan untuk membangun komunikasi langsung bersama jamaah. Menurut Sutiaji, hal ini dilakukan dalam rangka menjaring makin banyak aspirasi dan masukan dari masyarakat.
Misalnya ia menerima laporan dari masyarakat tentang bangunan yang terlalu mepet dengan jalan hingga permasalahan seperti kemacetan yang sering ditemui di Kelurahan Jatimulyo. Begitu juga ketika Safari Ramadan saat subuh.
“Ketika permasalahan tidak bisa dirangkul melalui sambang warga, saya pun ketika Subuh bergerak ke masjid lalu ada pertemuan. Sehingga harapannya semakin komprehensif informasi dan masukan dari masyarakat,” tutupnya. (ian/aim)