MALANG POSCO MEDIA, JAKARTA – Keberanian Arema FC meladeni Bali United yang bermain ofensif berbuah petaka. Sempat tampil solid di 30 menit pertama, Tim Singo Edan akhirnya tak berkutik, kebobolan tiga gol setelah mengubah taktik dengan formasi menyerang, 4-3-3.
Hal ini diakui Pelatih Joko Susilo. Dia yang melakukan perubahan taktikal di pertengahan babak kedua dengan menarik bek Joko Susilo dan menggantikannya dengan Muhammad Rafli, menyadari risiko yang akan ditanggung timnya.
“Dengan tiga bek (stoper) di belakang kami memang cukup kuat. Tapi sepertinya kami akan terus ditekan,” kata Joko Susilo.
Hal ini menjadi reason atau alasan baginya untuk membawa tim memberikan perlawanan. Walaupun dengan strategi di awal babak, sejatinya Arema FC juga sempat memiliki sejumlah peluang.
“Akhirnya kondisi pemain dan situasi ingin keluar dari tekanan membuat saya ganti dengan 4-3-3. Banyak peluang, tapi risiko di belakang,” tambahnya.
Terbukti, Striker Bali United Ilija Spasojevic akhirnya bisa menjebol gawang Arema FC setelah Bali United berkali-kali melakukan serangan balik. “Tadi kondisi di belakang (pemain) juga tidak dalam posisi 100 persen,” jelasnya.
Menurut pria dengan sapaan akrab Gethuk itu, timnya harus berani melakukan perjudian. Sebab, bila saja timnya tetap pada strategi di 30 menit pertama, maka timnya juga harus siap dicari celahnya oleh Bali United “Kalau kami menunggu, mengandalkan counter attack, lalu kalah, pasti ada pertanyaan kenapa tidak tampil menyerang. Kondisi itu yang kami perhitungkan,” tandas dia.
Atas kekalahan ini, posisi Arema FC tertatahan di peringkat 12 klasemen sementara Liga 1 2022/2023. Menyisakan empat laga terakhir, Singo Edan harus ektra kerja keras untuk mendulang poin dan memperbaiki posisi. Usai lawan Bali United, Arema FC melakoni tiga laga away beruntun hadapi Persita, Madura United dan Persebaya. Satu laga home sekaligus laga pemungkas musim ini akan menjamu Bhayangkara FC. (ley/bua)
…