MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Safari Ramadan yang dilangsungkan oleh Pemkot Malang berlanjut di Masjid Miftahul Jannah Jalan Danau Ranau Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang Kota Malang, Senin (27/3) malam kemarin. Dalam kesempatan ini Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menyampaikan pentingnya membangun Islam yang moderat dari masjid.
Dalam ceramahnya, Sutiaji menjelaskan masjid itu bermakna sebagai tempat sujud. Orang yang bersujud maknanya menyembah Allah. Sehingga sepatutnya harus menyadari bahwa manusia ini lemah dihadapan Allah.
“Ketika bangun (dari sujud) sadar bahwa kita ini bukan siapa siapa. Ilmu yang kita punya milik Allah. Maka kalau sujudnya bagus tidak gampang menyalahkan. Insya Allah tidak merasa lebih, tidak mudah mengkafirkan orang dan menjustifikasi orang,” tutur Sutiaji.
Maka dari itu, Sutiaji juga meminta kepada para jamaah agar tetap mengajak pada kebaikan dan mengingatkan mereka yang kurang moderat. “Pelan tapi pasti ayo diajak. Itu tidak bisa instan,” ungkapnya.
Terlebih lanjut Sutiaji, masjid dikenal sejak dulu sebagai tempat yang nentral. Tempat berkumpul yang membahas berbagai permasalahan. Seperti membahas tentang agama, tentang fakir miskin bahkan dulu zaman Nabi Muhamnad masjid juga digunakan untuk membahas strategi perang.
“Gol orang yang keluar habis dari masjid ini menjadi insan yang sempurna, insan yang moderat. Mampu menghargai dan bisa memecahkan sebuah persoalan. Memberikan kesejahteraan bagi orang orang di sekelilingnya, tidak pandang siapapun,” tegasnya.
Ketua Takmir Masjid Miftahul Jannah H. Amir Siddiq menyampaikan rasa syukurnya atas kehadiran Wali Kota Malang Sutiaji ketika bulan suci Ramadan seperti ini. Ia terharu atas kepedulian yang diberikan oleh wali Kota Malang terhadap Masjid Miftahul Jannah beserta jamaahnya. Termasuk rasa syukur atas support dukungan dari pemerintah terhadap guru ngaji di Masjid Miftahul Jannah berupa insentif guru ngaji.
Amir juga menyampaikan semangat Islam moderat juga dijunjung tinggi di Masjid Miftahul Jannah. Sebab sejak dibangun pada 1993 dulu, Masjid Miftahul Jannah bernuansa Islam Jawa yang lekat dengan mengikuti ciri khas Wali Songo. Maka dengan memakmuran masjid, diharapkan bisa membangun generasi Islam yang moderat.
“Ini memang ciri khas masjid kita. Tidak yang ‘kanan’ atau ‘kiri’, jadi benar benar moderat. Kita pertahankan itu untuk menjaga umat,” tutup Amir. (ian/aim)