MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Selama kegiatan Pesantren Ramadan, siswa-siswi SMK PGRI 3 (Skariga) Malang tidak hanya mendapat materi keagamaan. Tetapi mereka juga mendapat motivasi untuk menjadi Generasi Z (Gen Z) yang unggul dan kreatif. Dalam kegiatan yang digelar di Pondok Pesantren Al Fadholi itu, Skariga menghadirkan Indhra Musthofa, sebagai salah satu pemateri.
Dalam materinya, Indhra Musthofa mengatakan Gen Z memiliki beberapa ciri yang berbeda dari generasi-generasi sebelumnya. Mereka lebih kreatif, inovatif, tanggap, lincah dan lain-lain. Hanya saja ciri ini akan didapat ketika Gen Z berada di dimensi dan lingkungan yang tepat.
“Potensi seseorang itu tumbuh dan berkembang dipengaruhi oleh faktor lingkungan pendidikan, keluarga dan pergaulannya,” ucap Dosen Universitas Islam Malang (Unisma) ini, Rabu (29/3) kemarin.
Menurutnya, beruntung menjadi siswa Skariga. Karena sekolah ini sejak beberapa tahun yang lalu sudah ditetapkan sebagai SMK Pusat Keunggulan (PK). Program pendidikannya sudah diakui untuk melahirkan generasi yang unggul.
Salah satunya dengan adanya Pesantren Ramadan. Selama kegiatan ini siswa mendapat bimbingan untuk mengasah intelektual dan spiritualnya. “Pesantren Ramadan ini membuat siswa lebih optimis. Skariga sebagai SMK PK menginginkan lulusannya menjadi Generasi Z yang Unggul,” ungkapnya.
Dia berharap siswa Skariga mengambil peran dalam menyambut Indonesia Emas. Karena saat ini Indonesia didominasi oleh Generasi Z dan Milenial. Bonus demografi didapat Indonesia dengan dominasi kaum milenial dan Generasi Z.
“Tentu ini tantangan Indonesia dengan bonus demografinya. Menjadikan generasi muda saat ini kreatif untuk menyambut usia emas nanti,” kata dia.
Indra juga menuturkan, generasi Z dan milenial memiliki karakter dan perilaku yang dipengaruhi oleh kemajuan ilmu dan teknologi. Kehidupan mereka tidak lepas dari media sosial. Keterhubungan Gen Z dengan orang lain merupakan hal yang terpenting. Kemudahan menjelajah dan terkoneksi dengan banyak orang bisa dilakukan di berbagai tempat secara virtual.
“Generasi ini sangat terbuka dalam menerima berbagai pandangan dan pola pikir. Hanya saja harus diperkuat dengan nilai-nilai budaya, norma dan etika,” tegasnya.
Indhra menjelaskan, sesuai dengan awal mula penciptaannya, manusia optimis menerima tugas sebagai khalifah di muka bumi. Kepercayaan diri itu didasari dengan akal dan ilmu. Inilah yang menjadi bekal manusia menerima amanah.
“Dengan akal ilmu manusia dapat mengemban amanah sebagai hamba atau khalifah Allah. Maka di era digital ini, amanah itu harus tetap dijalankan dengan beradaptasi, berinovasi dan berkreasi sesuai dengan potensi yang dimiliki,” tuturnya.
Pesantren Ramadan Skariga tahun ini bertema ‘Ramadhan berkah untuk membentuk karakter pelajar Pancasila berakhlak mulia’. Kegiatan rutin setiap tahun ini bekerjasama dengan Ponpes Al-Fadholi. Dilaksanakan selama empat hari mulai Senin (27/3) lalu sampai Kamis (30/3) hari ini.
Untuk memberikan pelatihan dan motivasi kepada siswa, Skariga mengundang beberapa pemateri. Seperti pada hari kedua, ada beberapa pemateri yang dihadirkan. Antara lain Dosen PAI Unisma Indhra Mustofa, M.Pd, Pengurus MWC NU Kecamatan Dau Saiful Hidayat, S.Ag, Pembina Majelis Ilmu Masjid Muhajirin Gadang Rosyidan, dan Tim ESQ String Ansamble Classic Methode. (imm/adv/bua)