MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pencarian nelayan bernama Hamit Ali Irfani, 31, warga Dusun Kecopokan RT32 RW10, Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung yang hilang di waduk Kecopokan, Senggreng dilanjutkan, kemarin. Puluhan personel dilibatkan dalam pencarian.
Sayangnya, hingga petang upaya tim Search and Rescue (SAR) gabungan belum membuahkan hasil. Sebelumnya, dia dilaporkan hilang ketika mencari ikan, Selasa (28/3) sore. Dia dikabarkan raib di perairan Dusun Kecopokan tersebut.
Informasi yang dihimpun Malang Posco Media, hilangnya Irfan, sapaan akrabnya, setelah dia tidak kembali pulang ke rumahnya saat Maghrib.
Menurut pantauan Malang Posco Media di lokasi hilangnya korban, proses pencarian pada hari kedua dilakukan sejak pukul 07.00. Beberapa bantuan peralatan dari perahu karet dan personel rafting dimobilisasi ke beberapa titik di sisi waduk. “Untuk relawan yang bergabung sudah 70 personel,” kata Budi, salah satu anggota SAR gabungan.
Tim pencarian, kata Budi, terbagi dalam lima Search and Rescue Unit (SRU). Termasuk bala bantuan dari PT Jasa Tirta. Beberapa terbagi dalam tim perahu rafting, perahu nelayan dan penyisiran darat. Penyisiran darat dilakukan di sisi-sisi terdekat bibir waduk. Tim pencarian sempat mengalami kendala dari kedalaman air hingga endapan sampah.
“Kendalanya, karena kedalaman kurang lebih 20 meter dan itu banyak sampah, terutama bambu yang sudah bekas keramba, lapuk dan tenggelam. Fokus pencarian dari titik diduga terceburnya korban sekitar radius 50 meter. Karena arus di bawah tidak terlalu deras sehingga dipusatkan di situ dulu,” tambahnya.
Hingga pukul 16.30, pencarian dihentikan sementara dan jasad korban belum ditemukan tanda-tanda keberadaannya. Dari informasi yang diterima, sebelum dilaporkan hilang pada Selasa, sekitar pukul 10.00, korban berangkat mencari ikan. Dia diketahui menangkap ikan dengan cara menebar jala.
Hal tersebut dijelaskan salah seorang perangkat desa Senggreng, Sumarno. Dia menceritakan, kronologi menurut keluarga korban perahu milik korban ditemukan di tengah oleh nelayan lainnya. “Kondisi perahu saat ditemukan tidak ada orang. Sementara dayung mengapung terpisah dengan perahu,” pungkas dia. (tyo/mar)