.
Friday, November 22, 2024

PT BPF Hingga KBI Perkuat Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi di Kota Malang

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Tingkat literasi masyarakat Indonesia terhadap Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) masih rendah. Hal ini terlihat masih maraknya kasus korban penipuan robot trading, dan trading ilegal serta ketidakpahaman masyarakat terhadap manajemen risiko. Padahal potensi industri Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) sangat menjanjikan di Indonesia.

Berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), total nilai transaksi PBK di tahun 2022, secara notional value mengalami kenaikan di bursa berjangka. Bappebti melakukan pengawasan terhadap transaksi senilai Rp 53.249,7 triliun dengan rata-rata transaksi setiap bulannya sebesar Rp 4.437,5 triliun. Total nilai transaksi pada tahun 2022 meningkat sebesar 116,7 % dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 24.569,3 triliun (YoY) dan volume transaksi sebesar 14,4 juta lot.

Jumlah nasabah PBK yang aktif bertransaksi pada 2022 sebanyak 82.246.Namun demikian, sepanjang tahun 2022, Bappebti juga mencatat pengaduan masyarakat yang tidak sedikit. Sebagian besar pengaduan tersebut disebabkan adanya investasi ilegal seperti robot trading dan pelaku usaha yang tidak taat peraturan.

Mewujudkan masyarakat sadar PBK, Perusahaan Pialang Berjangka resmi, PT Bestprofit Futures (BPF) Cabang Malang berkolaborasi dengan Bappebti, Asosiasi Pialang Berjangka Indonesia (Aspebtindo), Pemkot Malang, PT Bursa Berjangka Jakarta (JFX), PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI), Universitas Brawijaya dan STIE Malang Kuceqwara menggelar talkshow bertema “Perkuat Ekosistem dan Keamanan Transaksi dalam Perdagangan Berjangka Komoditi”.

Kegiatan yang digelar di Hotel Santika Premiere Malang, Senin (3/4) itu, juga sebagai wujud partisipasi BPF Malang dalam bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) yang digagas oleh Bappebti, dan Aspebtindo. Hadir sebagai pembicara, Didid Noordiatmoko, Kepala Bappebti, Udi Margo Utomo, Ketua Umum Aspebtindo, Stephanus Paulus Lumintang, Dirut PT Bursa Berjangka Jakarta, Budi Susanto, Direktur PT KBI dan Kepala Cabang BPF Malang, Andri.

Total peserta yang hadir mencapai 100 orang berasal dari kalangan mahasiswa, para pengusaha di Kota Malang, Polresta Malang Kota, Dinas Perdagangan Kota Malang, Dinas Tenaga Kerja dan Masyarakat Malang. Kepala Bappebti, Didid Noordiatmoko mengatakan, dengan hadirnya bulan literasi PBK, diharapkan edukasi tentang PBK bisa lebih dalam dan menyeluruh ke seluruh lapisan masyarakat.

Terutama terkait dengan peraturan dan pengetahuan yang selama ini luput dari perhatian para pelaku industri maupun investor. Sementara, Ketua Umum Aspebtindo, Udi Margo Utomo menyatakan dukungannya terhadap upaya Bappebti dan Kementerian Perdagangan RI untuk mendorong tingkat literasi PBK di masyarakat.

“Kami berharap bahwa bulan literasi PBK bisa menjadi landasan bagi teman-teman pialang berjangka untuk membuat program-program edukasi dan literasi yang konsisten dan menarik lagi ke depannya,” tandasnya. Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta, Stephanus Paulus Lumintang juga mengatakan edukasi PBK di industri, sudah berjalan namun hanya berjalan sendiri-sendiri.

“Dengan adanya bulan literasi PBK, diharapkan semua pelaku memiliki kesadaran dan tanggung jawab yang sama untuk berkomitmen menciptakan industri PBK yang lebih sehat dan maju. Terutama, memberi perlawanan bersama terhadap praktik-praktik ilegal trading di berbagai sisi,” terangnya.

Direktur PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), Budi Susanto turut menandaskan pertumbuhan investor di PBK terus meningkat setiap tahun. Hanya, edukasi yang mereka terima belum matang sehingga banyak investor yang melihat hanya dari potensi keuntungan saja tanpa melihat dari sisi risiko dan legalitas yang menjadi dasar keamanan bertransaksi.

Walikota Malang, Sutiaji menambahkan, kota Malang memiliki rata-rata pertumbuhan ekonomi yang positif yang didorong oleh para pelaku usaha baru hampir di berbagai sektor riil. Peluang ini menjadi momentum bagi para pelaku perusahaan investasi termasuk di PBK untuk berekspansi di kota Malang.

“Namun demikian, penting untuk diperhatikan bahwa sebelum diajak untuk bergabung masuk ke dalam transaksi, masyarakat diberikan pemahaman yang benar dan dalam terhadap seluk beluk PBK termasuk mengenal risiko investasi dan mengenali ciri-ciri pialang berjangka ilegal dan robot trading,” urainya.

“Harapan kami tentunya ingin kota Malang bisa melahirkan banyak investor baru di pasar keuangan yang benar-benar ‘melek’ investasi,” tandas Sutiaji.

Pimpinan Cabang BPF Malang, Andri mengatakan, dalam kegiatan talkshow, selain membagikan pengetahuan terhadap PBK, juga menekankan pentingnya keamanan bertransaksi. “Langkah kami lakukan selama ini adalah mewajibkan bahwa setiap nasabah di edukasi oleh Wakil Pialang Berjangka profesional dan berpengalaman serta menekankan adanya risiko transaksi. Untuk memperluas pengetahuan PBK, kami juga sejak lama menggandeng beberapa kampus untuk meningkatkan literasi di kalangan muda,” urai dia.
.
Bulan literasi PBK sendiri, dimanfaatkan oleh Bappebti dan segenap pialang berjangka untuk memperluas pemahaman masyarakat terhadap peluang dan risiko produk derivatif berjangka. Ke depan, kegiatan ini akan dilakukan hampir di seluruh kota di Indonesia. (mar)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img