spot_img
Friday, July 4, 2025
spot_img

Diskoperindag Pastikan Pengelolaan Pasar Induk oleh UPT

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Diskoperindag Kota Batu memastikan bahwa pengelolaan Pasar Induk Among Tani Batu berada di bawah Unit Pelaksana Teknis (UPT). Hal itu ditegaskan Kepala Diskoperindag Kota Batu, Eko Suhartono.


“Terkait sistem pengelolaan Pasar Induk Among Tani Batu ada beberapa pendapat dan usulan yang masuk. Salah satunya, pasar yang baru nantinya bisa dikelola oleh Perusahaan Umum Daerah (Perumda) atau Badan Layanan Umum Daerah (BLUD),” ujar Eko kepada Malang Posco Media, Senin (3/4) kemarin.


Untuk pengelolaan oleh Perumda atau BLUD belum bisa dilaksanakan. Pasalnya butuh waktu cukup lama membuat kajian terlebih ketika pasar dikelola oleh Perumda atau BLUD.

“Misal kalau dikelola Perumda atau BLUD masih butuh waktu lama untuk kajian. Ini tidak mungkin dilakukan sementara waktu karena pembangunan pasar saat ini sudah mencapai 95 persen, dan sesuai kontrak akan selesai 21 Mei mendatang. Sehingga pengelolaan masih tetap dibawah UPT. Hanya saja kelasnya dinaikkan,” bebernya.


Pengelolaan dibawah UPT masih tetap dilakukan. Ini karena setelah pasar induk diresmikan secara tidak langsung harus segera operasional. Meskipun bangunan belum diserahkan oleh Pemerintah Pusat ke Pemda dalam hal ini Diskoperindag Kota Batu.


“Jadi harus berjalan dulu dengan pengelolaan dibawah UPT. Jangan sampai pedagang menunggu lebih lama untuk menempati pasar karena menunggu kajian pengelolaan pasar. Sehingga bisa sambil jalan dan kiranya pengelolaan dibawah UPT tidak maksimal bisa dirubah pengelolaan oleh Perumda,” ungkapnya.


Oleh karena itu, menurut Eko dengan luas bangunan yang sangat besar tersebut pihaknya tengah memikirkan adanya penambahan SDM yang berada di UPT. Pemilihan pengelolaan dibawah UPT juga dikarenakan dari hasil studi tiru dibeberapa kota/kab yang pasar induknya dibangun oleh Pemerintah Pusat hampir seluruhnya dikelola UPT. Contohnya seperti di Solo hampir 40 pasar dikelola UPT, Ngawi dan beberapa daerah rata-rata dikelola UPT.


“Karena Pasar Induk Among Tani Bath harus selalu bersih, maka kebutuhan yang utama adalah kebersihan. Sehingga perlu dilakukan penambahan SDM untuk kebersihan. Begitu juga penambahan SDM dan CCTV untuk keamanan. Mengingat di pasar induk zona telah terbagi mulai food court, pasar sayur, basah hingga kering,” tambahnya.


Selain kebersihan, pihaknya juga ingin penataan parkir yang bagus. Yakni dengan mengajukan gate parkir. Sehingga potensi PAD dari retribusi kios dan juga retribusi parkir bisa maksimal. (eri/udi)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img