MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Dalam rangka percepatan penurunan stunting, Danrem 083 Baladhika Jaya Kolonel Inf Muhammad Imam Gogor mengajak mitra-mitra strategis untuk berpartisipasi dalam program kemitraan bapak asuh stunting. Puluhan mitra strategis itu mulai dari kalangan pengusaha, komunitas hingga perusahaan dari Malang Raya. Mereka hadir di Makorem, Kamis (6/4).
Kolonel Gogor menyampaikan, para mitra ini diajak untuk menjadi ‘Bapak Asuh’ sehingga bertanggungjawab terhadap pertumbuhan anak stunting yang diasuhnya.
“Tujuannya untuk mengentaskan stunting di Malang Raya. Saya ingin yang kita lakukan bukan hanya sekadar seremonial. Ada hal yang lebih penting, kita lakukan mengentaskan stunting,” tegasnya.
Ia menjelaskan, dalam program kemitraan ini bapak asuh akan bertugas menjamin pasokan vitamin dan makann bergizi yang dibutuhkan oleh anak stunting. Fokus utamanya adalah bagi anak stunting berusia 2 tahun karena 1.000 hari pertama sangat mempengaruhi kondisi stunting atau tidak.
Ia berharap setelah pertemuan ini bisa dilakukan langkah konkrit dan pihaknya juga sudah menyiapkan posko khusus untuk program tersebut.
“Kalau ini berhasil menjadi pilot project, ini akan kami terapkan dan duplikasi di kawasan lain. Seperti Pasuruan dan Probolinggo, lalu Jember hingga Banyuwangi,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Penny Indriani menyampaikan bagaimana kondisi stunting di Kota Malang sebagai bagian dari Malang Raya. Angka stunting berdasarkan bulan timbang Februari lalu di Kota Malang sebanyak 34.842 anak dengan risiko stunting 3.048 anak. Atau dengan kata lain angka stunting berkisar 8,49 persen.
“Pengentasan stunting bukan hanya tanggungjawab dinas sosial, tapi tanggung jawab semua. Terima kasih pak Danrem yang sudah menghadirkan mitra yang peduli terhadap stunting. Semoga tahun 2025 bisa terwujud Indonesia emas,” tutup Penny. (ian)