MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Hari pertama Layanan Penukaran Bersama Ramadhan 2023 Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang Bersama Perbankan Umum, dibanjiri masyarakat. Ribuan orang padati halaman Gedung Kartini Kota Malang, Sabtu (8/4) pagi.
Layanan ini dibuka selama enam hari, terhitung sejak tanggal 8 hingga 13 April 2023. Animo masyarakat yang tumpah ruah, karena bertepatan dengan momen menyambut lebaran Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.
Untuk jadwal penukaran uang emisi terbaru ini, akan dibuka sejak pukul 08.00-11.00. Dan masyarakat hanya perlu datang dan membawa KTP asli.
Selain itu, juga diharapkan bisa menukarkan emisi terbaru ini, dengan uang digital alias tanpa uang tunai (cashless) menggunakan QRIS. Untuk QRIS sendiri, sudah terkoneksi dengan berbagai layanan E-wallet serta berbagai bank umum.
Agenda kali ini merupakan bagian dari Semarak Rupiah Ramadhan Dari Berkah Idul Fitri alias SERAMBI 2023, yang digelar oleh Bank Indonesia. Adanya kesempatan untuk menukar uang ini, diharapkan bisa menjadikan masyarakat untuk belanja lebih bijak.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala KPwBI Malang Samsun Hadi. Ia mengatakan, dengan penukaran uang baru ini, bisa dibelanjakan oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhannya.
“Jangan hanya berbelanja karena keinginan semata. Kami mengajak agar masyarakat lebih bijak dan membelanjakan kebutuhan. Jangan sampai, kemudahan ini membuat bahan pangan atau bahan baku di pasaran menjadi langka, karena angka konsumsi yang terlampau tinggi,” terangnya.
Samsun Hadi juga berpesan, agar masyarakat tidak perlu khawatir. Pasalnya pihaknya membatasi untuk setiap penukaran, agar semuanya bisa mendapatkan uang baru emisi 2022 itu.
“Kami membatasi setiap satu KTP yakni sebesar Rp 3,8 juta. Dan di sini kami menukarkan bisa menggunakan QRIS atau cashless, sehingga tanpa harus membawa uang tunai. Ini juga bisa dilakukan dengan bank umum, nantinya,” lanjutnya.
Ia menyebutkan, pihaknya akan terus memerhatikan terkait nantinya pergerakan uang dari jumlah yang sudah ditukar. Sehingga target untuk perputaran roda perekonomian bisa terwujud. Dan tentunya ini diiringi dengan akses penukaran yang lebih mudah menjangkau masyarakat.
“Kami juga sudah menyiapkan layanan mobile atau keliling. Ini sudah ada beberapa titik yang akan kami kunjungi. Sementara, untuk layanan penukaran kolektif, hanya kami layani dari beberapa lembaga atau instansi khusus, yang sudah berkomunikasi dengan kami sebelumnya,” tandansya. (rex/jon)