.
Saturday, December 14, 2024

Kakek Pencari Rumput yang Hilang di Coban Talun Ditemukan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

SUPPORT : Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai mengunjungi lokasi Tim SAR gabungan yang terus berupaya melakukan pencarian orang hilang di area Hutan Coban Talun sejak Selasa (4/4) lalu.


DITEMUKAN : Proses evakuasi jenazah Warsito usai ditemukan oleh tim SAR Gabungan di bawah DAM Kekep Kota Batu, Sabtu (8/4) siang.(MPM – IST)

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Usai proses pencarian selama lima hari, tubuh kakek pencari rumput, Warsito, 73, akhirnya ditemukan tak bernyawa di DAM Kekep Kota Batu. Kakek yang tinggal di Dusun Wonorejo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu itu, akhirnya ditemukan oleh tim SAR Gabungan, Sabtu (8/4) siang.

Ketua Tim Pencarian dan Operasi Basarnas Bayu Prasetyo mengatakan proses pencarian dilakukan akhirnya membuahkan hasil. Saat itu, tubuh Warsito ditemukan oleh anggota tim SAR Gabungan, tersangkut di bagian bawah DAM Kekep.

“Korban ditemukan dalam kondisi utuh, hanya beberapa luka gores akibat benturan dengan bebatuan saja,” jelasnya.

Ia menyebut bahwa korban ini ditemukan berjarak lebih kurang 820 meter, dari titik kali pertama dinyatakan hilang. Korban sebelumnya diketahui hilang, saat berada di kawasan air terjun Coban Talun.

“Jadi memang kami sebelumnya sudah memfokuskan pencarian, dari titik awal di air terjun Coban Talun turun ke bawah sampai ke DAM Kekep. Dan Alhamdulillah korban akhirnya ditemukan, di bawah DAM Kekep,” tambahnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Warsito dilaporkan hilang di Hutan Coban Talun sejak Selasa (4/4) lalu. Dari informasi yang dihimpun, Warsito sebelum di kabarkan hilang sempat pamit terhadap keluarganya untuk mencari bambu di sungai kawasan wisata Coban Talun. Namun hingga sore hari Warsito belum juga pulang hingga pihak keluarga melaporkan ke Polisi.

Kemudian di hari kedua tim SAR Gabungan melakukan pencarian dengan menyisir perairan sungai kawasan wisata Coban Talun. Bahkan tim SAR gabungan juga menggunakan alat deteksi yaitu teknologi Aqua Eye dan UWSD (Underwater Search Device).

Aqua Eye merupakan alat bantu deteksi sebelum melakukan penyelaman. Hal itu dilakukan jika korban tenggelam di dasar sungai, dengan alat Aqua Eye mampu deteksi target di dasaran air sedalam 50 meter.

Tim pencari menggunakan alat tersebut untuk mempermudah pencarian. Mengingat di aliran sungai Coban Talun tersebut terdapat banyak batuan terjal.

Tim SAR Gabungan sebelumnya memfokuskan pencarian di sungai, karena sepatu bot diduga milik korban berhasil ditemukan di area sungai. Namun karena cuaca hujan dengan intesitas cukup tinggi masih mengguyur wilayah Kota Batu dan sekitarnya, membuat proses pencarian menjadi lebih sulit. Sampai akhirnya petugas berhasil menemukan korban, dan mengevakuasinya ke rumah sakit untuk dilakukan visum. (rex/jon)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img