.
Thursday, December 12, 2024

Urai Titik Kemacetan, Siapkan Rekayasa Lalin

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Dua akhir pekan kemarin selama Ramadan memberi gambaran arus lalu lintas ketika masa libur lebaran nanti. Secara umum di Kota Malang, Dinas Perhubungan Kota Malang memetakan beberapa ruas jalan yang diprediksi akan mengalami kepadatan.


Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang Widjaja Saleh Putra mengatakan pihaknya sejauh ini telah memperkirakan ada sebanyak enam titik di Kota Malang yang mengalami kepadatan lalu lintas saat libur lebaran nanti. Khususnya di ruas jalan keluar masuk kota.


“Dimulai dari sebelah utara, Exit Tol Malang (Singosari) sampai dengan Fly Over, kemudian Jalan Soekarno-Hatta sampai ke Jembatan. Ketiga di Persimpangan Lima Tunggulwulung, kemudian di Kacuk dan termasuk Gadang. Kelima ada di Exit Tol Madyopuro mulai dari Ki Ageng Gribig sampai dengan Mayjend Sungkono dan terakhir di Tunggulwulung Saxophone,” sebut Jaya kepada Malang Posco Media, Senin (10/4) kemarin.


Diketahui untuk arus mudik lebaran sendiri tentu bakal ada perbedaan dibandingkan tahun lalu. Sebab tahun ini tidak ada pembatasan Covid-19 dan perekonomian sudah makin pulih. Mengacu pada perhitungan Kemenhub RI, secara nasional diperkirakan ada sebanyak 123 juta orang yang bergerak mudik. Maka di Malang Raya diperkirakan ada sekitar 2 juta orang yang bergerak selama mudik dan musim libur lebaran.


Pihaknya akan mengerahkan segenap personelnya bersama pasukan gabungan lain, baik dari TNI/Polri maupun lintas sektor lainnya. Jaya mengatakan, untuk di pusat Kota Malang, ada titik tersendiri yang diwaspadai mengalami kemacetan karena menjadi tujuan.


“Tentu yang paling utama, selain pusat perbelanjaan di Kota Malang, ada destinasi Kayutangan. Ini sangat dimungkinkan terjadi peningkatan kunjungan. Maka ini kita sedang siapkan baik dari parkirnya, penataan rekayasa dan skema lalinnya bagaimana,” terangnya.


Untuk sementara ini, pihaknya masih menggunakan skema manajemen lalu lintas yang ada dan sudah berjalan selama satu bulan kemarin. “Tapi apabila membutuhkan rekayasa yang sangat mendadak, sangat mungkin akan kami lakukan. Karena ini mungkin akan terjadi kepadatan,” tutupnya. (ian/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img