.
Friday, December 13, 2024

Penyerahan Aset Gedung Kesenian Mbatu Aji Belum Jelas

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Status serah terima gedung Kesenian Mbatu Aji yang dibangun Pemkot Batu hingga saat ini masih tanda tanya. Padahal diketahui gedung tersebut telah dibangun sejak tahun 2010 silam.
Bahkan OPD yang menaungi atau membawahi, yakni Dinas Pariwisata Kota Batu juga belum mengetahui status gedung tersebut sudah diserah terimakan atau belum. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Arief As Siddiq.

“Nanti saya cek dulu ya (apakah sudah diserah terimakan, red.). Habis ini,” ujar Arief kepada Malang Posco Media, Selasa (2/5) kemarin.


Begitu juga terkait dengan pemeliharaan gedung, saat ditanya apakah Dinas Pariwisata tidak bisa menganggarkan perbaikan gedung dikarenakan bangunan tersebut belum diserah terimakan, Arief juga enggan memberikan jawaban pasti.

“Terkait (pemeliharaan, red.) gedung kesenian, kita masih koordinasi. Kita lakukan pembersihan dan kalau kegiatan-kegiatan yang menghadirkan orang banyak diadakan di Sendra Tari (Sisir, red.),” bebernya.


Diketahui Gedung Kesenian Mbatu Aji yang terletak di Jalan Oro-Oro Ombo, Kecamatan Batu, Kota Batu tidak tersentuh pemeliharaan sama sekali sejak gedung tersebut dibangun 2010.

Saat ini kondisi gedung sangat memprihatinkan, seperti atap yang sudah berlubang dan beberapa titik bangunan rawan ambrol. Sehingga tempat itu membahayakan pelaku seni yang masih tampil dan berlatih di gedung tersebut. Selain itu beberapa ruangan masih digunakan sebagai sekretariat Dewan Kesenian Kota Batu (DKKB).


Sebelumnya salah satu seniman Kota Batu, Siswanto Galuh Aji sangat prihatin melihat kondisi Gedung Kesenian Mbatu Aji. Melihat keadaan gedung yang tak tersentuh pemeliharaan tersebut, Siswanto mempertanyakan kenapa Pemerintah Kota Batu melakukan pembiaran gedung Kesenian Mbatu Aji hingga terlihat seperti rumah hantu.


“Garis besarnya dengan melihat keadaan Gedung Kesenian Mbatu Aji yang sekarang saya sangat prihatin. Apalagi dengan keadaan atap gedung yang sangat membahayakan itu teman-teman tetap beraktivitas dan tetap produktif dengan karya-karya mereka,” keluh Siswanto.


Dengan keadaan tersebut, Cak Pentol sapaan akrabnya mempertanyakan pengelola Gedung Kesenian Mbatu Aji selama ini. Apakah Dewan Kesenian Kota Batu (DKKB) ataukah Pemkot Batu dalam hal ini dibawah Dinas Pariwisata yang harus melakukan pemeliharaan.


“Tentu ini ada sebabnya kenapa aset Pemkot Batu tersebut dibiarkan begitu saja. Apakah tanggung jawab teman-teman DKKB yang saat ini memiliki sekretariat di gedung tersebut ataukah Pemkot Batu. Ini yang ada dalam pemikiran saya sekarang,” ujarnya.


Namun, diungkap dalam hati kecil Cak Pentol jika Gedung Kesenian Mbatu Aji tidak mungkin kalau aset Pemkot Batu tersebut dilimpahkan atau dikelola oleh DKKB. Karena mereka sebagi perkumpulan pelaku seni hanya sebagai pengguna atau orang yang memanfaatkannya.


“Harusnya tugas perawatan tidak diabaikan oleh Pemerintah. Apalagi seni budaya adalah benteng dan sekaligus menjadi identitas suatu bangsa. Terpenting lagi bahwa apa yang saya sampaikan ini bukan karena kepentingan pribadi, tapi untuk kepentingan masyarakat,” ungkapnya.


Oleh kerena itu Cak Pentol meminta agar ada keterbukaan kepada masyarakat dari Pemerintah Kota Batu terkait abainya perawatan Gedung Kesenian Mbatu Aji. Mengingat pembangunan gedung tersebut juga menghabiskan anggaran yang cukup besar.

“Saya mohon ke Pemda ada tindakan konkrit. Jangan sampai temen-temen yang berkesenian nantinya urunan untuk memperbaiki gedung tersebut,” imbuhnya.


Dari informasi yang didapat bahwa rehab gedung kesenian telah dimasukkan dalam program prioritas di RPJMD Kota Batu tahun 2017-2022. Namun hal tersebut tidak bisa terealisasi karena dari informasi yang dihimpun gedung tersebut belum diserahterimakan. (eri/udi/mpm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img