.
Wednesday, December 11, 2024

Latih Keterampilan Berwirausaha Jadi Pengusaha

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Keberadaan pemulung tidak pernah terlepas dari kehidupan di kota, termasuk di Kota Malang. Namun siapa sangka, pekerjaan yang terlihat tidak menjanjikan dan terkesan kotor tersebut ternyata menghasilkan banyak pundi-pundi rupiah per harinya.


Salah satu anggota komunitas milenial BeraniTumbuh, Indra Febrianto pernah melakukan wawancara secara langsung dengan ketua Paguyuban Pemulung di TPA Supit Urang, Kota Malang.


“Dalam satu hari, seorang pemulung bisa mendapatkan uang antara Rp 100 ribu sampai dengan Rp 200 ribu dari mengais sampah dan mengumpulkan berupa plastik, botol, kardus dan lain-lain,” terangnya kepada Malang Posco Media.


Nominal itu sangat menggiurkan bagi mereka. Indra melanjutkan, fakta tersebut jugalah yang lantas membuat mayoritas masyarakat di sekitar TPA Supit Urang menjadi pemulung dari satu keluarga ke keluarga lainnya, bahkan hingga turun temurun.


Hal tersebu yang menggerakan Indra dan komunitasnya untuk melakukan aktivitas pengabdian masyarakat dengan melakukan pelatihan berwirausaha.


“Ide tersebut lahir bukan tanpa sebab, pelatihan tersebut digagas karena melihat banyaknya anak-anak hingga remaja di sekitar sana yang putus sekolah. Ada yang masih SMP atau ditengah-tengah SMA berhenti sekolah. Padahal orang tuanya menginginkan mereka berpendidikan tinggi,” ungkapnya.


Dijelaskannya, pelatihan wirausaha dilakukan dengan mengandeng SD Restu Ibu yang berada di Kawasan Supit Urang tersebut dalam beberapa tahap kegiatan. Diawali dengan mengenalkan cita-cita terkini hingga pelaksanaan bootcamp untuk melatih dan menanamkan keterampilan berwirausaha.


“Siswa kelas 4-6 kami ajarkan keterampilan berjualan, permainan simulasi membangun sebuah bisnis hingga penanaman nilai-nilai wirausaha pada setiap aktivitasnya,” sambungnya.
Kepala Sekolah SD Restu Ibu, Mulyono menyambut baik kegiatan tersebut. Menurutnya, kegiatan yang di usung oleh BeraniTumbuh memang sangat sesuai dengan keadaan masyarakat sekitar.


“Fenomena semacam itu memang sudah sering terjadi. Pada tingkat pendidikan SD mungkin belum terlalu terasa, tapi setelah masuk SMP mulai banyak yang putus sekolah,” ucapnya.


Tidak hanya pelatihan saja, berkat dukungan dari Pertamina Foundation, BeraniTumbuh juga memberikan bantuan alat penyacah botol plastik kepada Karang Taruna sekitar sebagai langkah awal memulai usaha kecil berupa penggilingan biji plastik yang diolah secara langsung oleh masyarakat disekitar TPA Supit Urang.


Harapannya, jika selama ini sampah plastik itu dikirim keluar wilayah tersebut untuk disetor dan diolah, sekarang sudah bisa di olah sendiri secara mandiri dan nantinya bisa membuka lapangan pekerjaan baru di sekitar TPA Supit Urang, Kota Malang. (adv/nda/mpm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img