spot_img
Friday, July 4, 2025
spot_img

SD Anak Saleh

Tancap Gas, Terapkan IKM Seluruh Kelas

Berita Lainnya

Berita Terbaru

SD Anak Saleh langsung tancap gas dalam menerapkan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Tak tanggung-tanggung, IKM langsung diterapkan untuk semua level. Mulai kelas 1 hingga kelas 6. Tidak seperti sekolah lain yang masih bertahap untuk kelas 1 dan 4 saja.


Waka Kurikulum SD Anak Saleh Heni Hidayah, S.Pd., M.Pd.Gr mengatakan percepatan SD Anak Saleh dengan selangkah lebih maju bukan berarti merasa paling pintar. Namun sudah menjadi kebiasaan sekolah ini untuk terus berinovasi dalam menyikapi perubahan.


“Termasuk dalam bidang kurikulum. Intinya kurikulum di SD Anak Saleh selalu ada penyesuaian, dari sejak masa KBM Tematik, hingga saat ini,” katanya.

Malang Posco Media


Guru SD Anak Saleh sudah terbiasa dengan pola kurikulum Merdeka Belajar. Arahan dan aturan dari pemerintah tetap menjadi dasar. Namun SD Anak Saleh mengembangkan dengan cara sendiri.


Heni mengungkapkan bahwa SD Anak Saleh memiliki hidden kurikulum. Inilah yang menjadi ruh dan kerangka pengembangan konsep pendidikan tanpa menyimpang dari kurikulum pemerintah. Jadi penerapan IKM bukan sesuatu yang sulit bagi guru SD Anak Saleh. Karena itu, sekolah ini langsung menerapkan secara merata untuk semua level kelas. Meskipun begitu, kata Heni, penerapan IKM untuk semua kelas menjadi tantangan tersendiri. Menjadi effort bagi para guru.


Di IKM guru menjadi mengerti Capaian Pembelajaran (CP). Ada juga istilah Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Guru memulai dengan mengenal istilah-istilah baru. Misalnya capaian pembelajaran yang menjadi kompetensi dasar yang harus dicapai. Dengan sasaran yang telah ditentukan.


Ada juga istilah ATP. Yakni Alur Tujuan Pembelajaran. Semua istilah itu harus dipelajari dipahami terlebih dahulu. Karena ada beberapa bentuk dan format yang berbeda dari kurikulum sebelumnya.

Malang Posco Media
KOMPAK: Salah satu kelompok siswa menjaga stand dalam kegiatan market day

“Inilah effort bagi guru untuk lebih dulu mempelajari dan mengenal istilah baru serta arah dan sasaran pembelajarannya,” ungkap Heni.


Selain itu, bagi siswa kelas 6 ada tantangan tersendiri. Mereka yang akan menghadapi ujian kompetensi daerah (UKD) harus menyesuaikan dengan pola dan standar pemerintah yang saat ini masih menerapkan K13.


Beberapa mata pelajaran seperti Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS), masih terpisah di semester ganjil dan genap. “Tapi sebenarnya sama saja, kami hanya butuh pemetaan masing-masing CP dari IPA dan IPS,” ujar Heni.


Dia mengungkapkan, anak didiknya yang di kelas 6 harus ‘kejar tayang’ belajarnya supaya dapat menyesuaikan dengan materi uji pada UKD yang akan dilaksanakan pekan depan. Namun Heni yakin siswanya tidak akan kesulitan, karena mereka merasakan IKM baru satu tahun. Sementara waktu kelas 4 dan 5 masih K13.

“Jadi tidak terlalu banyak yang harus disesuaikan. Hanya perlu sedikit penguatan saja di beberapa sisi,” tuturnya.


Sementara itu, 85 persen siswa kelas 6 SD Anak Saleh sudah diterima di sekolah/madrasah tingkat menengah pertama. Baik di negeri, swasta atau sekolah/madrasah di bawah naungan pondok pesantren. Sehingga mereka tidak wajib untuk mengikuti UKD. “Jadi anak-anak kami yang akan melanjutkan di SMP negeri saja yang kami optimalkan. Selebihnya sudah diterima di sekolah pilihan masing-masing,” jelasnya.


Menurut Heni, Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan bagi sekolah untuk mengembangkan kurikulum dan metode ajar. Asal tidak menyimpang dari dasar yang ditetapkan pemerintah.


Penerapan IKM di semua level kelas, merupakan keunggulan dari SD Anak Saleh. Sudah menjadi ciri khas tersendiri bagi sekolah ini untuk selangkah lebih maju. Termasuk dalam penerapan kurikulum. (imm/adv/bua/mpm)


Profil SD ANAK SALEH

Latar Belakang


Pada tahun pelajaran 2005/2006 Yayasan Pendidikan Anak Saleh membuka sekolah dasar yang diberi nama Sekolah Dasar Anak Saleh. Lahirnya Sekolah Dasar Anak Saleh dilatarbelakangi oleh beberapa pertimbangan, antara lain (1) tingginya kebutuhan sekolah dasar berbasis keislaman yang bermutu di Malang, (2) terbatasnya daya tampung sekolah dasar favorit di Malang, dan (3) usulan sebagian besar orang tua/wali siswa. Di tengah-tengah kemajuan teknologi, budaya dan kemasyarakatan yang luar biasa ini, tidak mudah mengembangkan sekolah yang bervisi Islam.

Tantangan untuk mendidik anak-anak muslim demikian besar, mengingat pengaruh lingkungan yang tak bernafaskan Islam juga demikian kuat. Dengan demikian, untuk mencetak anak muslim yang saleh dan berkualitas diperlukan sekolah yang unggul dengan dukungan kurikulum dan strategi pembelajaran yang unggul pula.


Sekolah Dasar Anak Saleh dirancang untuk membekali anak dasar-dasar keimanan, akhlak, pengetahuan dan keterampilan untuk menjadi seorang muslim yang baik. Kurikulumnya dirancang terpadu, yaitu penggabungan antara Kurikulum Nasional dan Kurikulum Internal. Kurikulum Nasional sebagai acuan standar kompetensi minimal, sedangkan Kurikulum Internal Sekolah Dasar Anak Saleh untuk memberikan nilai tambah berupa nilai-nilai Keislaman dan berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris.

Kurikulum dan Strategi Pembelajaran


Kurikulum yang digunakan di SD Anak Saleh diadaptasi dari kurikulum Kurikulum K13 dengan thematic learning, quantum dan CTL (Contextual Teaching and Learning). Kurikulum dan strategi pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan children multiple intelligence development dengan PAKEMI Learning.

Pengembangan pembelajaran tahunan menganut pada aspek perkembangan pendidikan nilai dan moral agama, sosial emosi, bahasa, kognitif, fisik motorik, seni, dan keterampilan hidup. Guna mendayagunakan aspek-aspek konsep keunggulan yang kami miliki maka penerapan panca karakter anak saleh, everyday with sunnah and Qur’an dan multilingual method senantiasa diterapkan sehari-hari. Program pembelajaran juga didukung dengan kelas kecil maksimal 28 peserta didik setiap kelasnya dengan team teaching atau dibimbing dua orang guru tiap kelasnya dan professional resource.


Kurikulum internal Sekolah Anak Saleh mengadopsi kurikulum Internasional dari berbagai pakar Pendidikan dunia, antara lain:


-Panca Karakter Anak Saleh mengadopsi Bronfenbrenner’s ecological theory.
-Fokus tumbuh kembang kognisi sesuai tahapan perkembangan mengadopsi Jean piaget’s theory.
-Spiral approach on cognitive theory advanced by Jerome Bruner’s theory.
-Instructional Scaffolding and language approach by Lev Vygotsky’s theory.
-Positive discipline by Flanagan.
-Multiple intelligence by Howard Gardner’s theory.

Program Pendukung:


-Santunan Yatim Piatu dan Fakir Miskin
-Bakti Sosial (Bencana Alam dan Kemanusiaan)
-Pengajian dan Pendidikan Orang Tua
(Parent Education)
-Excursion and Outbound Program
-Multi Moment Competition for Children
-Moving home
-Celebrating of religion and National Days
-Fun home stay
-Aksi dan Kreasi Siswa

Program Unggulan:


-Everyday with Qur’an wa Sunnah
-Hafalan Al-Qur’an
-Safety Insurance For Children
-Ibadah praktis
-Silent reading
-Saving day
-Gardening
-Children Friendly Teaching and Learning
-Thematic Learning
-Multi Lingual day
(Indonesian, Java, Enghlish and Arabic)
-Years Special Program
-Special Instructional Strategic with Quantum and CT

VISI-MISI

VISI
“Terwujudnya sekolah dasar unggul Islami yang menghasilkan lulusan yang berimtaq, beripteksi, berprestasi, berbudaya, dan berbakti kepada agama, bangsa, dan keluarga.”

MISI
PENDIDIKAN ISLAM
Menyelenggarakan Pendidikan Dasar Islam yang bermutu, berbasis pada nilai-nilai keislaman.

BERVISI KE DEPAN
Menyelenggarakan Pendidikan Dasar yang bervisi kedepan untuk melahirkan lulusan sekolah dasar yang menguasai dasar dasar berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, Arab, dan Inggris sebagai landasan untuk memajukan diri di kemudian hari.

KONDUSIF, INOVATIF, SEHAT, ISLAMI
Mewujudkan lingkungan belajar yang kondusif, inovatif,sehat dan Islami.

PEMBELAJARAN PROFESIONAL
Mewujudkan manajemen dan strategi pembelajaran yang profesional.

PRESTASI TINGGI
Mencapai prestasi tinggi dalam bidang akademik, non akademik dan sosial.

SENI, BUDAYA, SOSIAL-RELIGIUS
Menanamkan kecintaan anak terhadap seni, budaya dan sosial-religius.

MENUMBUHKAN KOMITMEN
Menumbuhkan komitmen keislaman, kemanusiaan, kecendekiaan, kebangsaan, dan kekeluargaan.

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img