.
Thursday, December 12, 2024

Dewan: Kalender Wisata Jauh Dari Kata Maksimal

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Pelaku jasa wisata menilai bahwa kalender wisata yang dilaunching Dinas Pariwisata Kota Batu tidak konsisten. Mulai dari seringnya ganti-ganti tanggal dan yang paling parah event yang telah masuk dan dipromosikan gagal diselenggarakan.


Hal tersebut tidak hanya menuai kritik dari pelaku jasa wisata. Namun juga dari Anggota Komisi C DPRD Kota Batu, Sujono Djonet yang juga mengkritik bahwa kalender yang dibuat oleh Dinas Pariwisata Kota Batu jauh dari kata maksimal.


“Menurut padangan saya, gagasan meramaikan event-event dan menarik wisatawan dengan membuat kalender wisata yang digagas Disparta memang jauh dari kata maksimal. Pasalnya dalam kalender wisata tersebut belum ada sesuatu yang ditunggu wisatawan,” ungkap Djonet kepada Malang Posco Media, Rabu (10/5) kemarin.


Ia menerangkan, ada problem dasar kenapa kalender wisata tidak berimbas sama sekali pada peningkatkan kunjungan wisatawan. Problem tersebut adalah minimnya komunikasi dengan pelaku wisata di Kota Batu.

“Untuk menarik wisatawan kita tidak bisa sendiri. Kita harus lakukan kerja sama dengan semua pihak kalau kita mau ada kunjungan uang stabil. Artinya tidak cenderung saat high season dan weekend. Tapi bagaimana week day juga ada keseimbangan kunjungan wisatawan atau tidak jomplang,” bebernya.


Menurut Djonet dengan label Kota Wisata, seharusnya ada terobosan dari Dinas Pariwisata agar kunjungan tidak hanya ramai saat high season dan weekend. Belum lagi adanya ketidak konsisten jadwal event dalam kalender wisata.

“Harus ada terobosan dari Disparta. Jangan hanya menggelar event yang begitu-begitu saja. Apalagi tidak ada koordinasi dengan pelaku wisata dan kalender wisata tidak konsisten. Ini membuat pelaku jasa wisata ragu untuk menawarkan dan ragu mengajak wisatawan ke Kota Batu karena produk besar bernama kalender wisata belum cukup baik persiapannya,” terang Ketua Tim Penggiat Wisata Kota Batu ini.


Dengan permasalahan klasik tersebut, Djonet mengusulkan ada Disparta bisa konsen menyusun strategi agar kunjungan wisatawan tidak hanya ramai saat high season dan weekend. Yakni dengan cara mengisi kalender wisata dengan event yang memiliki kualitas dan konsep.


“Seharunya Disparta mencari cara agar kunjungan ramai di week day. Salah satunya mengarahkan atau mempromosikan wisata edukasi. Sehingga kita tidak hanya mengharapkan ramainya kunjungan saat weekend dan high season. Tapi di week day kita juga harus punya pasar. Ini yang belum tergarap dengan baik. Jangan-jangan kita lupa atua tidak tahu Kota Batu mau dijual kemana konsep wisatanya,” tegas Djonet.


Ia mencontohkan, wisata edukasi untuk menarik wisatawan saat week day adalah bagaimana orang ke Kota Batu tidak hanya melihat atraksi yang dijual. Tapi edukasi yang bisa dijual sebagai konsep dasar wisata. Misalkan ada pertunjukan reog dan kuda lumping, yang dijual bukan atraksinya, tapi bagaimana wisatawan juga diakan cara membuat reog dan kuda lumping.


“Serta mengajak wisatawan mengetahui sejarah reog dan kuda lumping. Nah semangat itu yang harus disampaikan oleh Dinas Pariwisata. Selanjutnya disampaikan ke pelaku wisata dan seni. Sehingga wisata Kota Batu akan mampu bersaing dan berkompetisi dengan berbagai daerah,” tegasnya.


Dengan adanya keberlangsungan kunjungan wisatawan setiap hari secara langsung juga akan berdampak pada pelaku kesenian yang bisa atraksi setiap hari, yang artinya mereka mendapat pemasukan setiap hari. Contoh di Bali keberlangsungan bisa terjaga setiap hari. Ini karena ada peran pemerintah kota/kab dan sinergi semua pihak.


“Jadi kalau ngomong tentang potensi Kota Batu sangat luar biasa. Tinggal dinas terkait bisa mengarahkan dan menggali potensi itu. Sehingga sangat disayang kalau hasil akhirnya masih jauh di setiap tahunnya. Misal dari PAD yang kalah dengan Kota Madiun. Jangan-jangan kita ini ibarat tikus mati di lumbung padi. Kita punya potensi sedemikan hebat tapi tidak berdaya,” tegasnya. (eri/udi/mpm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img