spot_img
Thursday, July 3, 2025
spot_img

355 CJH Terancam Tidak Berangkat Haji

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Ratusan jemaah calon haji Kota Malang mengikuti manasik haji Kementerian Agama Kota Malang di UIN Maulana Malik Ibrahim, Rabu (10/5) kemarin. Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji membuka secara langsung kegiatan manasik haji tersebut.

Dalam kesempatan itu, Sutiaji menyampaikan bahwa ibadah haji harus totalitas. Sebab ibadah haji merupakan kesempatan untuk meng’upgrade’ keimanan. Karena itu, Sutiaji terlihat menaruh perhatian terhadap ratusan calon haji yang ternyata belum melakukan pelunasan biaya haji. Ia pun berdoa agar para calon haji itu segera melunasinya.

“Kita doakan yang belum melunasi bisa segera melunasi, ada sekitar 300-an. Ada juga Lansia ini yang tidak ada yang mengantar dan sebagainya. Jadi ada banyak hal. Tapi insya Allah dari kalau segi penunandaan yang belum pelunasan karena belum ada kesiapan dan panggilannya mendadak, jadi kita doakan segera saja,” ujar Sutiaji usai membuka kegiatan manasik haji.

Apabila memang belum bisa melakukan pelunasan, maka akan digantikan oleh cadangan dan urut antre selanjutnya. Meski demikian, Sutiaji juga berharap nantinya ada penambahan kuota dari pusat.

“Informasinya ada kuota tambahan dari nasional. Nanti kan juga tidak menutup kemungkinan ada tambahan kuota di Kota Malang,” imbuhnya.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Malang Achmad Shampton menyampaikan kuota haji Kota Malang yang terbaru dan berhak berangkat pada tahun ini adalah sebanyak 1.147 calon haji. Dengan rincian 984 calon haji merupakan lunas tunda dan urut porsi, lalu lansia 39 calon haji dan cadangan sebanyak 124 calon haji.

Dari jumlah itu, 792 diantaranya sudah melakukan pelunasan. Artinya masih ada 355 calon haji yang belum melakukan pelunasan.

“Batas pelunasan (diperpanjang) sampai 12 Mei 2023. Kalau tidak dilunasi, kuota tidak terpenuhi, mungkin pemerintah akan membuka lagi. Jadi per 23 Mei mulai ada masuk asrama haji, nanti kita gelombang kedua. Kemungkinan kloter 50-an ke atas, disitu masih ada space. Teman-teman yang belum melunasi bisa untuk melunasi,” ujar Gus Shampton, sapaannya.

Dibeberkan Gus Shampton, ada banyak faktor yang melatarbelakangi tidak kunjung dilakukannya pelunasan oleh para calon haji itu. Mulai dari tidak adanya pendamping, hutang-piutang, kehamilan, cerai, faktor ekonomi hingga faktor mahalnya haji tahun ini.
“Yang biasanya melunasi Rp 12 juta – Rp 13 juta, sekarang melunasinya lumayan besar.

Ini juga banyak faktor. Kalau tidak dinaikkan, nanti 2028 malah akan memakan tabungannya jamaah dan itu tidak sehat. Maka harus berkeadilan, itu disebut haji berkeadilan dan ramah lansia. Berkeadilan ini jangan sampai tabungan jamaah haji termakan oleh jamaah yang lain, maka disesuaikan,” ungkapnya.

Diakui Gus Shampton, biaya total perjalanan haji tahun ini untuk keberangkatan dari Jawa Timur atau Embarkasi Surabaya memang merupakan yang termahal se-Indonesia. Yakni mencapai Rp 96 juta. Meski sudah ‘disubsidi’ oleh dana investasi haji sekitar Rp 41 juta, calon haji masih harus melakukan pelunasan sekitar Rp 30 juta setelah melakukan pendaftaran porsi haji sebesar Rp 25 juta.

“Yang belum melunasi, otomatis di tahun depan. Jamaah yang tahun depan bisa maju, tapi sesuai urutan. Banyak yang minta ke kita berangkat sekarang, tapi tidak bisa karena itu sesuai dengan aplikasi. Aplikasi itu langsung urut dan kalau tidak sesuai urutan maka tidak bisa,” jelasnya lagi. (ian/aim/mpm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img