MALANG POSCO MEDIA – Resa sendiri, sempat sedih karena Kota Malang yang memiliki sebutan Kota Pendidikan dan juga saat ini menjadi salah satu destinasi wisata favorit memiliki jumlah kasus penyalahguna narkoba yang cukup tinggi. Terkhusus di kalangan pelajar.
“Dengan data yang ada di tahun 2021 sebanyak 588 kasus yang ditemukan di Kota Malang, syukurnya di tahun 2022 sudah mengalami penurunan sebanyak 6 persen. Dan semoga di tahun 2023 juga akan menurun kembali,” ungkap gadis kelahiran Denpasar ini.
Resa menyampaikan hal-hal mudah yang bisa dilakukan kalangan generasi saat ini untuk bisa menghindar dari jeratan Narkotika. Yakni salah satunya bisa dimulai dari diri sendiri, dorong diri untuk berprestasi. Mengikuti lomba sekecil apapun sangat baik.
Kemudian, jika di sekitar ada yang terjebak dalam penyalahgunaan narkoba maka harus dibantu, didekati dan dibimbing. Agar dapat terlepas. Karena saat ini juga fasilitas dan banyak program untuk kasus ini bisa diakses. “Bisa ajak juga untuk melakukan rehabilitasi ke BNN karena gratis. Jadi segera ditindak, jangan tutup mata,” tegas Resa.
Gadis yang juga pernah dinobatkan menjadi Putri Brawijaya Intelegensia pada Tahun 2020 ini mengungkapkan bahwa pemerintah daerah memiliki gerakan atau program Desa Bersinar (Desa Bersih Narkoba).
Program Desa Bersinar ini, katanya, dapat menggaet masyarakat desa untuk sadar akan bahayanya narkoba serta instansi pendidikan yang selalu “aware” dan menggalakkan P4GN. Program ini harus didukung oleh seluruh kalangan masyarakat.
“Dan sebagai Gen Z yang sangat familiar dengan media sosial, saya berharap nantinya dapat berkolaborasi dengan beberapa instansi terkait untuk mengedukasi melalui media sosial, mengingat sekarang pengguna medsos yang sangat banyak,” pungkas Resa.(ica/lim)