MALANG POSCO MEDIA, MALANG -Program pendidikan dan karir ke Jepang yang dimiliki SMK Muhammadiyah 1 Kota Malang berkembang pesat. Program yang dirintis sekitar 10 tahun yang lalu ini semakin banyak diminati siswa dan orang tua wali siswa. Meskipun pada awalnya banyak kurang tertarik.
Hal itu disampaikan Kepala SMK Muhammadiyah 1 Kota Malang, Drs. Arif Efendi saat ditemui Malang Posco Media.
“Karena mindset orang tua saat itu anaknya dikirim menjadi TKI. Mereka khawatir. Jadi banyak yang kurang berminat,” ujarnya, Jumat (12/5) lalu.
Seiring berjalannya waktu, program ini menunjukkan progres yang sangat baik. Angkatan pertama, kedua dan ketiga, sukses di Negeri Sakura. Karena jejak alumni itulah maka dalam beberapa tahun terakhir peminat untuk studi dan kerja di Jepang semakin meningkat. “Bahkan mereka harus antri satu dua tahun karena peminatnya sangat banyak. Baik dari SMK kita maupun dari SMK lain yang dibawah koordinasi SMK Muhammadiyah 1,” terang Arif.
Kelebihan dari program ini siswa SMK Muhammadiyah 1 yang berada di sana tidak terbatas waktu. Berbeda dengan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK). Mereka bisa lanjut kerja setelah lulus kuliah tanpa batasan waktu. “Banyak anak-anak kita yang sudah berkarir disana. Bahkan mereka berusaha untuk menjadi pegawai negeri di Jepang,” ucap Arif.
Program ini sudah disiapkan sejak siswa kelas 10. Sehingga lulusan siswa SMK Muhammadiyah 1 sudah mengantongi sertifikat N5. Itu artinya sudah fasih berbahasa Jepang. Dan itu akan mempermudah proses mereka.
Dalam hal ini, SMK Muhammadiyah 1 Kota Malang bekerjasama dengan PT Alice International College (AIC) Jepang. Instansi ini punya networking dengan puluhan perusahaan dan industri. Sehingga mahasiswa yang studi di kampus ini disalurkan ke perusahaan tersebut sesuai dengan bidang kompetensinya.
Selama kurang lebih 10 tahun SMK Muhammadiyah 1 merintis dan menjalankan program karir ke luar negeri ini, telah banyak upaya perbaikan yang dilakukan. Terutama muatan kurikulum. Banyak tambahan materi pelajaran untuk mendukung kompetensi siswa ke arah tersebut. Seperti Bahasa Jepang, keterampilan memasak, dan sebagainya.
Yang tidak kalah penting adalah penguatan karakter. Arahnya pada budaya disiplin, komunikasi dan sosialisasi. Muatan tersebut disesuaikan dengan budaya masyarakat Jepang. “Supaya anak-anak kami tidak kesulitan berinteraksi disana,” terang Arif.
Beberapa waktu lalu, SMK Muhammadiyah 1 Kota Malang kembali menggelar tes rekrutmen kerja oleh PT AIC Jepang. Tes rekruitmen ini merupakan angkatan ke-11. Proses rekrutmen langsung dipimpin oleh Direktur PT AIC Jepang Takezawa dan unsur Wakil Direktur PT AIC, Sato, dan Wakil Direktur Panti Lansia AIC, Tita Hartiwi. Mereka memberikan materi tes wawancara kemampuan bahasa Jepang.
Selaku perwakilan PT. AIC Jepang, Tita Hartiwi menyampaikan salah satu progress yang dicapai berhasil mempertahankan ranking pertama sebagai lembaga pendidikan dan kerja se-Jepang selama tiga tahun berturut-turut. Prestasi tersebut membuat Pemerintah Jepang kagum dan memutuskan percaya PT AIC untuk menerima siswa-siswi dari Indonesia berapapun jumlahnya.
Setelah mengadakan rekrutmen kerja SMK Muhammadiyah 1 Malang yang populer dikenal SMK Muhisa Sekolah Pusat Keunggulan vokasi internasional bidang kerjasama luar negeri menggelar Sarasehan Internasional Jepang.
SMK Muhammadiyah 1 Kota Malang tidak mau maju dan berkembang sendiri. Sekolah ini mengajak SMK-SMK yang lain khususnya yang ada di Jawa Timur untuk joint.
Arif menginginkan semua SMK swasta yang mengikuti sarasehan bisa mengambil kesempatan yang sama mengirimkan siswanya untuk kuliah-kerja bersama AIC Jepang. Dalam sambutannya, Arif mengungkapkan sudah bekerjasama dengan PT AIC Jepang dalam waktu yang lama. “Kami menjamin kerjasama yang sudah terlaksana hingga saat ini,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua FOSKAM Jawa Timur Munali, ST, M.Pd, mengucapkan terimakasih kepada SMK Muhisa yang sudah memfasilitasi kesempatan emas bagi seluruh sekolah Muhammadiyah bahkan sekolah swasta di luar Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di Jawa Timur yang hadir dalam acara sarasehan.
Kesempatan sama Ketua Majelis Dikdasmen Jawa Timur, Dr. Khozin, M.Si, menyambut baik kegiatan sarasehan ini karena bisa menjadi pijakan yang baik dan akan membawa kemajuan bagi sekolah di Kota Malang dan Jatim.
Sementara itu, Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah, Dr. M. Bakrun Dahlan, MM, memotivasi para kepsek SMK Muhammadiyah maupun SMK swasta lainnya yang hadir. Bahkan menjadi kepala sekolah SMK harus terus bergerak serta kreatif menggagas ide baru. “Salah satunya dengan menjalin kemitraan industri. Melalui kemitraan inilah akhirnya lulusan SMK bisa mendapatkan kerja sesuai kompetensinya,” pungkasnya. (imm/jon)