.
Sunday, December 15, 2024

Keren, Tampil Survive di Sekolah Internasional

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Siswa-siswi SD Islam Sabilillah Malang baru saja pulang dari Malaysia. Mereka membawa ilmu dan pengalaman yang berharga. Program SDIS International English Camp yang telah membawa mereka ke Negeri Jiran Malaysia. Selama empat hari mereka belajar dan menggali pengalaman disana. Salah satunya, berkunjung ke Cempaka International School, Rabu (10/5) lalu.

Adalah Narendra Maheswara Putra Wijaya, salah satu siswa yang ikut tour ke Malaysia mengatakan, dirinya tidak menyangka mendapat kesempatan ke luar negeri. Sehingga kesempatan tersebut menjadi salah satu momentum yang sangat berharga dalam dirinya. “Ini baru pertama kali saya ke luar negeri. Belajar bersama pelajar yang ada Malaysia,” katanya.

Lebih bangga lagi, siswa kelas 5 ini mendapat kesempatan tampil di depan guru dan siswa-siswi Cempaka International School. Narendra menampilkan story telling. Dia tampil bersama Aliqa Putri Suherman. Keduanya menyuguhkan cerita tentang SD Islam Sabilillah Malang dengan alat peraga dua boneka Sabil dan Lila. “Kami tampil dengan berbahasa Inggris. Awalnya agak gugup tapi lama-lama jadi biasa,” katanya.

Bangga juga dirasakan oleh Aisyah Al Husna. Karena dia menampilkan budaya Indonesia di sekolah internasional Malaysia. Aisyah bersama sembilan temannya, menampilkan tari tradisional Jawa Timur. “Bangga bisa mengenalkan budaya kita di luar negeri. Semakin bangga lagi bahwa kita siswa SD Islam Sabilillah mendapatkan kesempatan tampil di sekolah internasional,” ujarnya.

Sekolah Internasional
INDAH: Siswa SD Islam Sabilillah Malang menampilkan tarian daerah
di Cempaka International School Malaysia

Tidak banyak waktu bagi Aisyah dkk, untuk latihan. Hanya ada waktu dua Minggu saja sebelum akhirnya tampil di Cempaka International School. Mereka membawa kostum tari daerah dari Indonesia.

SDIS International English Camp digelar selama empat hari. Hari kedua, full pembelajaran di Cempaka International School. Kedua sekolah ini saling bertukar informasi terkait kondisi dan strategi pembelajaran di masing-masing lembaga. Termasuk saling mengenalkan budaya.

Di pertemuan tersebut, siswa SDIS mendapat kesempatan untuk berkolaborasi dengan siswa Cempaka International School. Mereka berbaur dalam tim di kegiatan outbond atau challenge. Sementara guru berkumpul di ruangan lainnya, untuk presentasi best practice.

Sekolah Internasional
KOLABORASI: Siswa SD Islam Sabilillah Malang berbaur dan berkolaborasi
dengan siswa Cempaka International School Malaysia
dalam sebuah kegiatan pembelajaran

Kepala SD Islam Sabilillah Malang, Qoniah Agustina, S.Pd mengatakan program SDIS International English Camp ke Malaysia untuk saling menguatkan antar lembaga unggul di dua negara. Program ini baru pertama dilaksanakan setelah pandemi. “Untuk awal kita ambil negara yang paling dekat. Dan selanjutnya bisa kita ke negara maju lainnya,” ujar Qoniah.

Sekolah Internasional
KOMPAK: Dalam kunjungannya ke Malaysia siswa dan guru SD Islam Sabilillah Malang berkunjung di Masjid Selat Malaka sebagai salah satu destinasi wisata religi

Dia menerangkan, tujuan SDIS International English Camp untuk memberikan pembelajaran pada siswa terkait budaya dan karakter luar negeri. Sekolah Internasional Cempaka dinilai tepat untuk dikunjungi dan menjadi tempat belajar siswa.

Di sekolah ini ada ratusan siswa yang berasal dari berbagai suku dan etnis. Pun dengan budaya yang berbeda. Ada Melayu, India, Arab, China, Eropa dan sebagainya. Demikian dengan agamanya. Tidak hanya satu agama, tetapi juga beragam. “Kondisi inilah yang menjadi momentum emas bagi anak-anak kami untuk belajar toleransi dan harmoni dalam keberagaman,” terang Qoniah.

Dia juga menegaskan, kunjungan ke sekolah luar negeri membuat wawasan dan pengetahuan anak didiknya semakin luas. Mereka lebih percaya diri dan survive. Terutama di level internasional.

“Harapan kami anak-anak lebih mandiri dan belajar survive. Tidak seperti katak dalam tempurung. Mereka keluar ke lingkungan orang lain untuk tetap menjadi diri sendiri dengan jati dirinya sebagai siswa Sabilillah dan Bangsa Indonesia,” tuturnya.

SDIS International English Camp menjadi kesempatan yang berbeda bagi siswa SD Islam Sabilillah. Jika selama ini interaksi dengan siswa sekolah lain dalam sebuah ajah kompetisi, maka kali ini berbeda. Mereka bertemu untuk saling belajar budaya satu sama lain. “Ini pertama bagi anak-anak kami. Diawali oleh siswa kelas 5,” ungkapnya.

Pelajaran penting lainnya adalah Bahasa Inggris. Kunjungan ke luar negeri membuat keterampilan berbahasa Inggris siswa semakin meningkat.

Berada di lingkungan sekolah internasional semakin membuat siswa terpacu berbahasa Inggris. Sebab bahasa yang digunakan dalam komunikasi sehari-hari adalah bahasa internasional. “Maka mau tidak mau anak-anak akan juga berbahasa Inggris. Sehingga kemampuan bahasa inggris mereka berkembang,” tandasnya. (adv/imm/mpm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img