MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Memasuki musim kemarau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu mewaspadai adanya potensi kebakaran di kawasan lereng Gunung Arjuno dan Panderman. Mengingat ketika musim kemarau, dua area tersebut rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Apalagi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami puncak musim kemarau pada bulan Juli – Agustus mendatang, termasuk di Kota Batu.
Kepala BPBD Kota Batu Agung Sedayu mengatakan, saat musim kemarau di Kota Batu berpotensi terjadi bencana karhutla. Untuk itu pihaknya telah melakukan mitigasi bencana Karhutla di awal musim kemarau yang jatuh pada April – Juni mendatang.
“Untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan kami telah melakukan mitigasi. Mulai dari pemetaan daerah rawan karhutla dan juga berkoordinasi dengan Perhutani. Dengan begitu, ketika ada laporan timbulnya titik api, kami sudah siap melakukan penanganan,” ujar Agung kepada Malang Posco Media, kemarin.
Ia menyampaikan untuk titik lokasi yang dianggap memiliki indeks risiko tinggi terjadinya karhutla adalah kawasan Gunung Panderman dan Arjuno. Hal itu mengacu dari bencana karhutla yang telah terjadi di Kota Batu.
“Sedangkan untuk penyebabnya bisa terjadi karhutla karena beberapa faktor. Mulai dari faktor manusia yang melakukan pembakaran lahan untuk pertanian atau oknum yang membuat api di hutan kemudian lupa mematikan,” bebernya.
Untuk faktor alam seperti keadaan di hutan yang sangat kering. Sehingga ketika terdapat angin kencang mampu menyebabkan gesekan antara ranting dengan dedaunan kering yang diyakini dapat menimbulkan percikan api.
Meski begitu, lanjut Agung, lebih banyak penyebab utama kebakaran mengarah pada faktor manusia. Contohnya, oknum tidak dimatikan api unggun secara sempurna dan yang membuang puntung rokok sembarangan.
“Karena itu kami menghimbau agar masyarakat hutan dan pendaki gunung untuk benar-benar menjaga lingkungan dengan tidak sembarangan membuang puntung rokok. Begitu juga ketika membuat api unggun atau pembukaan lahan baru jangan dengan membakar demi meminimalisir adanya karhutla,” pungkasnya. (eri/udi)