MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Prodi Teknik Elektro S-1, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang berhasil mempertahankan akreditasi tertinggi. Tahun ini prodi dibawah naungan Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITN Malang ini mampu meraih akreditasi Predikat Unggul dari Lembaga Akreditasi Mandiri Program Studi Teknik (LAM Teknik), Badan Tetap Akreditasi Pendidikan Keteknikan, Persatuan Insinyur Indonesia (PII).
Kaprodi Teknik Elektro S-1 ITN Malang, Dr. Eng. Komang Somawirata, ST., MT., mengatakan, tidak mudah mempertahankan predikat akreditasi dengan peringkat tertinggi. Pasalnya akreditasi yang sekarang dipegang oleh LAM Teknik memiliki kriteria tambahan untuk mendapat akreditasi Predikat Unggul. Sementara pada akreditasi sebelumnya tahun 2018 Teknik Elektro S-1 ITN Malang memperoleh akreditasi “A” dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT).
BAN PT sudah tidak melayani lagi akreditasi prodi atau jurusan, dan hanya fokus pada akreditasi institusi. Untuk akreditasi prodi sekarang ditangani oleh LAM Teknik, dan Teknik Elektro S-1 ITN Malang baru kali pertama terakreditasi LAM Teknik.
“Dulu dengan BAN PT teknik elektro mendapat nilai A. Sekarang dengan LAM Teknik kami bisa mempertahankan dengan nilai tertinggi “Unggul”. Sama-sama tiga grade, tapi kriteria penilaiannya berbeda,” ujar Komang, Sabtu (27/5) lalu.
Menurut Komang ada beberapa kriteria yang membedakan pada kedua institusi akreditasi. Pada LAM Teknik ada persyaratan khusus untuk mendapatkan Peringkat Unggul yang harus terpenuhi.
Syarat yang harus terpenuhi untuk Peringkat Unggul yakni harus memenuhi Syarat Perlu Terakreditasi, dan Syarat Perlu Peringkat. Syarat Perlu Peringkat diberlakukan pada beberapa butir penilaian yang menunjukkan keunggulan program studi pada Peringkat Unggul, yakni kualifikasi akademik dosen, jabatan akademik dosen, waktu tunggu kerja, dan kesesuaian bidang kerja.
“Yang jelas syaratnya kualifikasi dosen S-3 yang mengajar di prodi lebih dari sekian persen. Mata kuliah matematika dan basic science (teknik elektro) minimal 30 SKS. Tapi tantangannya ada pada menjalankan Audit Mutu Internal (AMI), dan proses PPEPP,” jelasnya.
PPEPP merupakan singkatan dari lima tahapan dalam siklus SPMI, yaitu penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan peningkatan. Menurut Komang, manajemen prodi hendaknya sudah benar-benar menjalankan PPEPP secara baik, serta AMI benar-benar dijaga kualitasnya. Proses ini harus dijalankan secara berkesinambungan oleh prodi.
“Meskipun ITN Malang adalah institut swasta, namun kualitas mahasiswa yang dihasilkan tetap terjaga, dan terus meningkat. Sehingga lulusan bisa bersaing di dunia kerja. Beberapa alumni kami juga sudah menciptakan lapangan kerja dengan mendirikan perusahaan-perusahaan sebagai kontraktor, dan lain-lain,” pungkasnya. (imm)