spot_img
Friday, July 4, 2025
spot_img

Amdal Lalin Mie Gacoan Sawojajar Belum Jelas, Rawan  Jadi Biang Macet

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA-Restoran Mie Gacoan di Jalan Raya Ranugrati, persis di dekat Gapura Sawojajar jadi polemik. Dikhawatirkan jadi biang kemacetan. Apalagi analisa mengenai dampak lalu lintas (amdal lalin) bangunan restorannya belum jelas.

Bukan tanpa sebab, warga menilai di lokasi itu beberapa waktu terakhir memang sudah sering terjadi kemacetan. Dikhawatirkan akses keluar masuk ke restoran itu bakal mengganggu arus lalu lintas. 

“Kekhawatiran itu karena saya melihat akses masuk atau keluarnya itu juga di jalan ini (Jalan Dirgantara). Padahal ini kan sangat dekat banyak lampu merah. Sedangkan yang di situ (di persimpangan gapura) seringkali crowded apalagi kalau ada orang nyelonong menyeberang,” keluh BW, salah seorang warga kepada Malang Posco Media.

Dia  menyinggung beberapa lokasi cabang restoran itu yang seringkali ramai seperti di Cabang Ciliwung. Maka dari itu ia berharap agar semua pihak bisa memikirkannya. “Semoga pemerintah juga bisa menindaklanjutinya,” tukasnya.

Berdasarkan informasi, pembangunan restoran Mie Gacoan cabang Sawojajar dimulai Maret lalu. Atau ketika pertengahan bulan Ramadan.  Ketika mulai pengerjaan, di lokasi itu tertutup seng dan baru beberapa hari ini terpasang logo Mie Gacoan di depannya.

Terpisah, Ketua RW 10 Kelurahan Lesanpuro Sukaji mengakui di daerahnya yang termasuk dalam Perumahan Dirgantara itu memang ada pro kontra terhadap pembangunan Mie Gacoan. Terutama terkait kekhawatiran arus lalu lintas di lokasi setempat.

“Memang ada pro kontra, tapi sebenarnya lebih banyak yang pro sehingga hasil rapat intinya membolehkan. Karena tujuannya agar di lokasi itu juga tidak kumuh,” jelas Sukaji ditemui kemarin.

Lebih jauh Sukaji menyebut jalan  masuk keluar menuju Perumahan Dirgantara relatif masih mampu menampung volume lalu lintas di lokasi itu. Sebab dipastikan Sukaji, kebanyakan yang melewati Jalan Dirgantara sebenarnya masih didominasi oleh warga setempat.

Dari ukuran luasan bangunannya, diperkirakan cabang Sawojajar ini bisa menampung sekitar ratusan pengunjung. Artinya harus mempunyai perizinan amdal lalin untuk kelayakan lalu lintas di lokasi tersebut.

“Sebetulnya masih cukup, karena saya sendiri sempat mengukur jalannya itu. Masih bisa untuk lalu lintas mobil. Toh kalau masuk dan keluar ke restoran itu kan tidak langsung 100 orang bareng ke situ semua,” kata dia.

Merespon hal ini, Bagian Perizinan Mie Gacoan Muhammad Aziz menyampaikan pihaknya berkomitmen mematuhi peraturan yang telah ditetapkan pemerintah. Menyikapi kekhawatiran tentang kemacetan, pihaknya mengaku sudah melakukan proses perizinannya. Yakni Amdal Lalin sudah mulai berproses.

“Kami bekerjasama dengan Dishub, sekarang sedang berproses untuk rekomendasi teknisnya (untuk AMDAL Lalin),” ungkapnya.

Ia memastikan siap mengikuti tiap ketentuan yang ada. Sebab ditegaskannya,  kehadiran Mie Gacoan di Sawojajar juga untuk memberi kontribusi yang terbaik bagi masyarakat setempat.

“Prinsipnya kami ingin memberikan yang terbaik untuk masyarakat khususnya masyarakat setempat. Bahkan kami merekrut beberapa pegawai di lokasi baru itu ya dari warga setempat kok,” tambahnya.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang Widjaja Saleh Putra menyampaikan pihaknya belum mengetahui tentang pengajuan Amdal Lalin untuk restoran baru itu. “Seingat saya belum ada, tapi akan kami cek lagi,” sebutnya. (ian/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img