MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu melakukan penelitian untuk mencari solusi penanganan sekaligus pencegahan tanah gerak di Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Dalam pelaksanaannya, BPBD Kota Batu akan menggandeng akademisi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Kota Malang dan Jakarta.
Analis Kebencanaan Ahli Muda BPBD Kota Batu, Sudarwito menyampaikan bahwa tanah gerak yang terjadi di tahun saat musim penghujan. Sehingga tanah gerak menyebabkan keterangan pada bangunan di SD/SMP Satap Brau.
“Bahkan dari BPBD sudah membangun dua sumur pelega yang fungsinya mengurangi tekanan dalam tanah dengan cara mengeluarkan air bawah tanah. Tapi setiap terjadi tanah gerak masih saja membuat bangunan retak,” ujar Sudarwito.
Dari hasil pengamatan sementara, penyebab tanah gerak itu dikarenakan volume air dibawah tanah yang berlebihan pada titik bencana. Dalam kondisi tersebut, ketika ada bencana longsor jarak 400 sampai 500 meter maka titik bencana tanah gerak itu bereaksi sehingga menyebabkan ketinggian tanah turun dan membuat bangunan retak.
“Padahal secara alami, kami sudah membuat sumur pelega untuk mengurangi kandungan air dalam tanah yang yang terlalu besar yang membuat tanah bergerak. Oleh karena itu dengan dilakukan penelitian diharap ada cari lain menangani tanah gerak di Brau,” bebernya.
Untuk teknik penelitian hal pertama yang dilakukan akan dilihat radius tanah gerak ini antara 1 sampai 1,5 meter. Apabila terjadi penurunan yang disebabkan gerakan tanah, setelah dipelajari perlakuan khusus yang diberikan yaitu ampas tebu dan geotekstil.
Penggunaan ampas tebu, dikarenakan ampas tebu mengandung silika yang tinggi. Sehingga saat bercampur dengan tanah bisa terikat padat. Tidak hanya itu gemburnya tanah akibat banyaknya kandungan air bisa memadat.
“Sedangkan peran geotekstil dihamparkan di bawah tanah dengan tujuan untuk mengurangi reaksi gerakan tanah yang ditimbulkan oleh titik lain yang terjadi bencana longsor,” imbuhnya.
Perlu diketahui bahwa wilayah tertentu di Brau kerap terjadi tanah gerah dan tanah longsor. Untuk perlu dilakukan penelitian dan kajian bagaimana cara pencegahannya. (eri/udi)