MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Program angkutan gratis bagi pelajar di Kota Batu yang rencananya beroperasi tahun 2020 belum juga terealisasi hingga saat ini. Hal tersebut mendapat sorotan dari Ketua Komisi C DPRD Kota Batu, Khamim Tohari.
“Terkait program prioritas angkutan gratis bagi pelajar seharusnya bisa diprioritaskan dalam Proyek Strategis Daerah (PSD) Tahun 2023, sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2023-2026 Kota Batu. Karena saya menilai program tersebut sangat memiliki manfaat besar bagi masyarakat,” ujar Khamim kepada Malang Posco Media, Jumat (9/6) kemarin.
Ia menjelaskan, program angkutan gratis bagi pelajar, khususnya pelajar SMP seharusnya sudah dalam proses kajian oleh Dishub, Bappeda, Dindik, dan Organda. Namun hingga saat ini belum ada tindak lanjut.
“Padahal rencana angkutan gratis bagi pelajar ini sebagai upaya Pemkot Batu untuk menambah penghasilan bagi sopir angkot dengan melihat perkembangan teknologi di bidang jasa transportasi. Mengingat saat ini persaingan di bidang jasa transportasi semakin tak terhindarkan. Tapi sayang belum ada realisasinya,” bebernya.
Bukan hanya untuk menambah penghasilan sopir angkat, lanjut politisi PDIP ini bahwa angkutan gratis juga untuk meringankan beban masyarakat serta mengurangi kemacetan pada beberapa titik jalan di jam-jam tertentu. Serta dengan program itu mampu mengurangi polusi udara.
“Selain itu, dengan transportasi gratis juga untuk menekan angka kecelakaan bagi pelajar dan pelanggaran lalu lintas bagi pengendara di bawah umur,” imbuh Khamim.
Jika program tersebut bisa terealisasi, pihaknya juga meminta agar Organda harus berbenah. Dalam artian angkutan umum melakukan peremajaan kendaraan. Sehingga memberikan rasa aman dan nyaman bagi penumpang.
Dalam kesempatan itu, Dewanti juga memberikan apresiasi kepada Organda Kota Batu. Pasalnya ratusan supir angkot di Kota Batu juga berinovasi dengan bekerja sama dengan tempat wisata seperti petik apel dan JTP sebagai kendaraan shuttle. Perlu diketahui, organda di Kota Batu memiliki sekitar 360 anggota di sembilan trayek yang ada di wilayah Kota Batu. (eri/udi)