MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kelangkaan LPG 3 kilogram yang terjadi belakangan ini di Kota Malang dibantah langsung Pertamina Jatimbalinus. Pasalnya rantai pasokan ke pangkalan dipastikan tidak ada pengurangan dan berjalan lancar atau tidak ada hambatan sama sekali.
Section Head Communication and Relations Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Taufik Kurniawan menyebutkan ada oknum yang membuat seolah terjadi kelangkaan dan memanfaatkan kondisi tersebut.
“Kondisi saat ini banyak yang memanfaatkan. Sebenarnya tidak terjadi kelangkaan karena pasokan kita ke Malang itu rutin sekitar 150 ribuan tabung per hari. Kalau terjadi kesulitan membeli LPG itu, maka diduga ada pengecer atau toko yang sengaja cari keuntungan. Bisa dicek kalau di pangkalan itu tidak kok, harga sama Rp 16 ribu dan pasokan selalu ada,” jelas Taufik kepada Malang Posco Media, kemarin.
Ditambahkan Taufik, oknum itu kemudian memanfaatkan kondisi ini untuk mencari keuntungan. Yakni membanderol harga LPG di luar batas kewajaran. Modus seperti ini diungkapkan Taufik, juga terjadi di beberapa daerah.
“Seperti di Nganjuk, isu ini dibesar-besarkan, sehingga masyarakat panic buying yang pada akhirnya makin banyak oknum seperti mereka yang diuntungkan. Maka kami mengimbau agar masyarakat untuk saat ini sebaiknya membeli langsung di pangkalan. Atau di SPBU juga sebenarnya bisa kok mas, dan dengan harga normal,” tambah Taufik.
Tidak hanya itu, untuk tiap distribusi LPG, pihaknya juga memiliki semacam logbook untuk monitoring. Dengan kata lain, apabila ada hambtan atau kendala distribusi, pasti akan terdeteksi secara langsung. Namun apabila sudah di tingkat pengecer, pihaknya tentu tidak bisa melakukan intervensi.
“Kalau sudah di pengecer, sudah bukan ranah kami. Makanya kami sekarang perlahan kita sesuaikan, 20 persen saja yang hanya boleh untuk pengecer atau pembelian dengan jumlah banyak, dan 80 persen itu kami utamakan untuk konsumen langsung,” sebut Taufik.
Ia pun mengimbau, apabila di masyarakat ditemukan kecurangan atau sejenisnya, supaya bisa melaporkan langsung kepada Pertamina terdekat. Atau bisa juga melalui call center 135.
“Kami juga mohon edukasi kepada masyarakat karena kondisinya saat ini sudah kami pastikan pasokan normal. Tapi mungkin memang masih ada yang bikin isu itu untuk ambil keuntungan,” tandasnya. (ian/aim)