.
Friday, December 13, 2024

Cegah Stunting Pakai Jamu dan Nasi Tim

Wali Kota Sutiaji Apresiasi Posyandu Anggrek

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Wali Kota Malang Sutiaji memberikan apresiasi acungan dua jempol atas upaya unik Posyandu Anggrek Kelurahan Gadingkasri dalam mencegah dan menurunkan angka stunting. Salah satu kunci keberhasilannya dengan pemberian jamu herbal penambah nafsu makan balita, yang diimbangi dengan asupan gizi seimbang, yaitu paket nasi tim beserta sayur dan lauknya.

Sebagai informasi, Posyandu Anggrek sukses menurunkan angka stunting di wilayahnya dari yang semula 40 anak stunting kini turun menjadi 16 anak hanya dalam jangka waktu 2 bulan. Upaya ini merupakan inovasi Gerus Stunting (Gerakan Seribu Rupiah untuk Stunting) yang disinergikan dengan Rumah Pelita (Rumah Pemulihan Gizi Balita).

Gerus stunting adalah gerakah sedekah uang seribu rupiah per hari dari semua anggota TP PKK Kelurahan Gadingkasri. Hasil dari gerakan ini diwujudkan untuk membantu balita stunting.  Sementara Rumah Pelita merupakan program swadaya dari masyarakat dengan memanfaatkan hasil pekarangan yang ada. Kader posyandu akan memasaknya menjadi makanan tambahan bergizi seimbang untuk balita. Menurut Wali Kota Malang Sutiaji, inovasi Posyandu Anggrek patut ditiru oleh berbagai kelurahan lain.

“Harus dikolaborasikan dan ini perlu ditularkan. Kemarin banyak kita temui di kelurahan lain, dia (balita) tidak mau sayuran, tidak mau ikan. Solusinya mungkin bisa dibuat olahan kombinasinya. Dan bisa dengan dirangsang jamu, akhirnya dia mau, nafsu makannya bertambah. Jadi inovasi-inovasi di kelurahan mana yang bisa direplikasi dan digabung itu kita terapkan,” terang Sutiaji.

STUNTING: Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji mengunjungi salah satu warga Kelurahan Gadingkasri yang masuk dalam kategori berpotensi stunting (Foto: M. Farabi Wardhana-MPM)

Dijelaskannya, upaya pencegahan dan penurunan stunting harus dilakukan secara sinergis di level manapun, termasuk kelurahan. “Mulai tingkat kelurahan. Bisa melalui Bu Lurah dan TP PKK termasuk Posyandu, stunting ini bisa dicegah. Menu makannya ini disesuaikan dengan anak. Barangkali anaknya tidak mau nasi biasa, diolah yang lain; mungkin jadi nasi tim lalu ditambah lauk pendamping. Ini bisa diterapkan sebagai upaya mitigasi dan pencegahan stunting,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Posyandu Anggrek, Yuli mengatakan bahwa posyandu ini memiliki program terkait stunting. Inovasi jamu penambah nafsu makan dan nasi tim menjadi unggulan. “Kebetulan untuk nasi tim ini juara satu se Kota Malang pada bulan Desember tahun kemarin. Kemudian untuk yang kemarin saya juga pakai minuman herbal telang untuk anak-anak biar tidak sering kembung; yaitu jahe sama telang,” ucapnya.

Ulfa, warga Gadingkasri menyebut program yang diberikan Posyandu Anggrek memberikan dampak positif terhadap perkembangan berat badan buah hatinya yang berusia 16 bulan. “Programnya ada makanan sehat, jamu untuk meningkatkan nafsu makan dan mencegah stunting. Alhamdulillah, sejak minum jamu itu nafsu makan anak saya bertambah. Kemarin untuk beratnya 7,2 kilogram, terakhir pada 7 Juni kemarin, itu naik menjadi 8 kilogram,” jelasnya. (aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img