MALANG POSCO MEDIA – Jika melewati kawasan Embong/Kampung Arab, Anda pasti akan menjumpai pemandangan yang menarik. Pasalnya di tengah-tengah padatnya bangunan di Jl Ade Irma Suryani yang didominasi oleh pemilik keturunan Arab, ada sebuah kafe dengan gaya oriental yang sangat kuat. Tampil dengan perpaduan warna merah dan hijau, GIOK KOPITIAM sukses menjadi daya tarik tersendiri di kawasan tersebut.
GIOK KOPITIAM memanfaatkan bangunan lama yang konon sudah berdiri sejak tahun 1940-an. Tidak banyak yang diubah dari bangunan lama ini. Hanya sedikit renovasi, khususnya pada bagian dinding dan penambahan ornament oriental di beberapa sudut.
Dari bagian depan, pengunjung disambut dengan teras minimalis lengkap dengan meja kursi kayu dan tentu saja ornament khas Negeri Tirai Bambu seperti lampu gantung dan hiasan dinding. Warna dinding merah terang pada eksterior bangunan ditambah warna hijau pada pintu dan jendela semakin menguatkan gaya orientalnya.
Semakin ke dalam, mata pengunjung semakin dimanjakan dengan gaya interior yang eye catching. Ornament dan hiasan interior sangat mendukung ambience resto bergaya Cina jadul. Ini membuktikan jika owner GIOK KOPITIAM benar-benar memikirkan konsep oriental dengan sangat matang.
“Kami sengaja menonjolkan gaya Otentik Cina dengan perpaduan dari Melayu Singaporean agar para pengunjung bisa menikmati sensasi yang berbeda ketika nongkrong atau menikmati makanan di sini. Apalagi sangat jarang kafe atau resto yang mengusung konsep ini secara totalitas,” papar Brand Manager Divisi Resto, Aldeline N Devon pada Malang Posco Media.
Dengan gaya otentik Cina yang khas ini, meski berada di kawasan yang tidak populer sebagai tempat nongkrong, GIOK KOPITIAM berhasil memikat warga Malang. Terbukti baru buka dua bulan, sudah memiliki banyak pelanggan, 80 persen di antaranya adalah keturunan Tionghoa.
“Sebenarnya kami menyasar segmen yang beragam meski gaya yang kami usung adalah otentik Cina. Namun berjalannya waktu, pelanggan didominasi oleh keturunan Cina yang memang merindukan suasana seperti ini,” lanjutnya. (sam/nda)