“We’re talking about Generation Alpha, the children of Generation Y, and often the younger siblings of Generation Z. More than 2.5 million are born globally every week. When they have all been born (2025) they will number almost 2 billion- the largest generation in the history of the world. Generation Alpha are defined as those born from 2010-2024.(Mc. Crindle)”
Sering kali kita mendengar generasi milenial, Gen Z, maupun Gen Y. Namun era itu sekarang sudah berlalu, telah terlahir generasi baru yang dinamakan Generasi Alpha atau biasa disebut Gen Alpha. Istilah ini dikenalkan oleh seorang peneliti Australia bernama Mark Mc Crindle pada tahun 2008. Gen Alpha merupakan definisi dari anak-anak yang terlahir antara tahun 2010-2014. Sebuah generasi yang terlahir dari kaum milenial dan diperkirakan akan tumbuh dewasa serta menjadi penerus masa depan dunia pada tahun 2045.
Gen Alpha dikenal sebagai generasi yang paling melek digital (digital native). Bagaimana tidak sejak dalam kandungan anak-anak generasi ini diibaratkan sudah akrab dengan teknologi canggih. Dengan trend penggunaan gawai yang sangat mudah dioperasikan menjadikan generasi ini tidak asing dengan teknologi dan internet.
Pun demikian generasi ini juga disebut sebagai generasi yang paling bisa menerima keberagaman dalam hal suku, agama, ras, status sosial, maupun berbagai macam teknologi. Dengan menerima keberagaman tersebut membuat generasi Alpha ini juga dapat menerima perbedaan dengan lebih terbuka. Generasi ini memiliki potensi yang sangat besar untuk membawa pembaruan dalam kehidupan sosial serta memajukan masyarakat di sekitarnya.
Kondisi Indonesia saat ini yang memasuki era bonus demografi di mana penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan dengan usia tidak produktif. Posisi generasi Alpha menjadi semakin penting karena generasi ini sudah mulai beranjak dewasa duduk di bangku sekolah menengah.
Beberapa tahun ke depan generasi Alpha ini akan menjadi pekerja ataupun wirausaha yang sangat potensial. Potensi ini harus dapat dikelola dengan baik oleh pemerintah untuk menjadi modal penting dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Maju 2045. Kelak merekalah yang akan menjadi tulang punggung bangsa ini untuk menggapai cita-cita Indonesia Maju 2045.
Tantangan nyata adalah hal yang sangat krusial bagi kita semua untuk dapat membekali anak-anak generasi Alpha dengan kecakapan hidup (life skill) yang dibutuhkan di era sekarang dan akan datang. Setidaknya ada lima kemampuan penting yang harus dikuasai oleh generasi Alpha untuk menjawab tantangan hidup di era ini.
Pertama generasi Alpha harus mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif menggunakan teknologi seperti email, pesan instan, dan media sosial. Berikutnya yaitu kemampuan berbahasa Inggris. Di era globalisasi ini, bahasa Inggris yang merupakan bahasa internasional semakin penting untuk dikuasai oleh masyarakat Indonesia agar dapat berkomunikasi secara luas dengan masyarakat dari belahan dunia manapun.
Kedua, yang tak kalah pentingnya juga adalah kemampuan untuk menggunakan teknologi (literasi digital). Literasi digital menjadi hal yang sangat penting untuk dikuasai. Dikutip dari buku Peran Literasi Digital di Masa Pandemik (2021) karya Devri Suherdi, literasi digital merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital seperti alat komunikasi, jaringan internet dan lain sebagainya.
Sebagaimana diketahui bersama hampir semua aspek kehidupan kita telah terdigitalisasi. Setiap sudut kehidupan kita termasuk industri, pendidikan, perdagangan, hiburan, media, dan komunikasi. Internet telah mengubah tata cara kita memperoleh dan berbagi informasi, serta memberi kita kemampuan untuk terhubung dengan orang lain di seluruh dunia dengan cara yang lebih mudah dan cepat.
Oleh karena itu, penting bagi generasi Alpha untuk terus mengembangkan kemampuan dan pengetahuan di era digital untuk dapat menghadapi tantangan baru dan memanfaatkan teknologi secara positif.
Kemampuan selanjutnya yang harus dikuasai oleh generasi Alpha adalah mampu bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dan mudah beradaptasi. Manajemen kita sebagai orang tua hanya mengarahkan, ditakutkan generasi Alpha cenderung sibuk dengan gawainya masing-masing maka kemampuan bersosialisasi sangat dibutuhkan agar mereka bisa lebih meningkatkan kepekaan dengan lingkungan sekitar.
Kecakapan lain generasi Alpha harus mempunyai kemampuan tahan banting terhadap keadaan. Generasi Alpha dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat dan cepat, cenderung dimudahkan dalam segala hal. Hal ini membuat anggapan bahwa generasi Alpha merupakan generasi yang paling manja. Hal-hal semacam ini membuat tidak ‘tahan banting’ dan mudah menyerah.
Lalu bagaimana peran kita untuk mewujudkan anak-anak generasi Alpha agar mempunyai kemampuan yang disebutkan di atas. Pertama, kita dipastikan dan dituntut untuk mempunyai kemampuan mudah beradaptasi. Bahwa perubahan itu akan selalu dinamis mengikuti setiap perkembangan kemajuan zaman.
Berikutnya kita wajib mempunyai pemikiran yang open minded. Hal ini bertujuan tidak menutup mata dan acuh terhadap perkembangan dan perubahan yang terjadi. Kita harus selalu berusaha menerima perubahan-perubahan baru yang ada. Dengan begitu akan memudahkan adaptasi mengikuti perkembangan dan perubahan yang ada.
Long-life learner, pada hakekatnya adalah menjadi pembelajar sepanjang hayat bagi setiap insan. Tuntutan perkembangan teknologi yang sangat pesat mengarahkan kita agar bisa memilih dan memilah dengan bijak. Generasi Alpha bisa memiliki kemampuan mencerna ilmu baru dengan cepat harus diimbangi dengan langkah kemampuan kita dalam sistem pengawasan yang tepat.
Kecakapan lain yang harus kita tingkatkan adalah digital skill yang harus senantiasa terasah dengan sebaik-baiknya. Pada akhirnya Impian Indonesia Maju 2045 bukan isapan jempol belaka ketika pergerakan peradaban tidak bisa terhindarkan dari kemajuan.
Indonesia Maju 2045 semoga terwujud dan membawa kejayaan bagi setiap rakyatnya. Dukungan kuat dari sektor bonus demografi adalah sumber utama dalam rangka penerapan teknologi dengan sebaik-baiknya. Ditambah generasi Alpha sedang matang-matangnya untuk mewujudkan cita-cita negara. Indonesia Bisa!!! (*/mpm)