MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Hilang selama lebih dari 24 jam, dua bocah terseret arus Sungai Brantas belum ditemukan. Proses pencarian Putra Wijayanto dan M. Rifki teus digencarkan oleh tim SAR gabungan, di seluruh aliran sungai hingga ke titik muara di Bendungan Sengguruh, Kepanjen, kemarin.
Koordinator Lapangan SAR Gabungan dari Basarnas Surabaya, Andi Pamuji mengatakan, sebanyak tujuh tim Search and Rescue Unit (SRU) yang dikerahkan. Mereka terdiri berbagai unsur relawan SAR Malang Raya, TNI-Polri dan warga sekitar.
“Kami melakukan penyisiran sejak pukul 07.00. Tujuh tim yang kami turunkan lengkap dengan perlengkapan empat perahu karet, dua perahu kayak, dan 15 tubing,” bebernya. Area pencarian dilakukan dari titik Tempat Kejadian Musibah (TKM) di Jalan Talas, Bumiayu, Kedungkandang, Kota Malang.
Kemudian mengikuti arus sungai, hingga Bendungan Sengguruh. Berdasarkan perhitungan tim SAR, jarak dari TKM hingga Jembatan Kendalpayak sejauh 3,4 kilometer. Dari Jembatan Kendalpayak hingga Bendungan Blobo sejauh 9,7 kilometer dan dari Bendungan Blobo sampai Bendungan Sengguruh sejauh 8 kilometer.
“Sampai saat ini, kami belum menemukan adanya tanda-tanda keberadaan korban,” tambah dia. Andi menambahkan, arus Sungai Brantas yang deras turut menjadi kendala dalam operasi pencarian tersebut. Apalagi ditambah cuaca ekstrem yang tiba-tiba hujan.
“Untuk kendalanya, arus Sungai Brantas sangat deras dan memiliki kontur berbatu. Selain itu, saat ini Bendungan Sengguruh sedang flushing atau penggelontoran sedimen, dan dapat mempengaruhi besar kecilnya arus sungai,” terangnya.
Ia menyebutkan, bahwa tim pencarian sempat menemukan pakaian yang digunakan korban sebelum kejadian. “Pada hari ini, kami menemukan celana pendek warna hitam dan kaus warna merah abu-abu. Kami menemukannya di bebatuan pinggir sungai atau tepatnya di titik TKM,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Putra Wijayanto dan M. Rifki, hilang Senin (19/6) pagi, sekitar pukul 10.15. Keduanya terseret arus Sungai Brantas, tempat mereka bermain air bersama dengan kelima teman lainnya. Informasi korban hilang, baru diketahui keluarga sore hari setelah salah satu anak mengaku kepada orang tuanya. (rex/mar)