Malang Posco Media – Masih tentang liburan sekolah. Malang Raya siap ‘panen’ wisatawan lokal, regional maupun nasional. Hampir seluruh destinasi telah bersiap diri. Berbenah dan tambah fasilitas atau wahana baru.
Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu, masing-masing punya keunggulannya. Tiga daerah ini seolah berbagi rezeki wisata. Seperti Kota Batu, lebih dikenal dengan wisata buatannya yang punya banyak pilihan.
Lalu Kabupaten Malang, banyak wisata alam. Mulai gunung, air terjun hingga pantai. Sedangkan Kota Malang, banyak dimanfaatkan untuk menginap. Lantaran wisatawan lebih suka menginapnya di Kota Malang.
Untuk obyek wisata sendiri, tidak sebanyak di Kota Batu dan Kabupaten Malang. Pengembangan wisata Kota Malang ada di Kayutangan Heritage. Selain itu ada juga kampung tematik yang sempat booming di Kota Malang. Seperti Kampung Warna Warni dan Kampung Tridi.
Sayangnya, dua kampung andalan itu tampaknya kurang begitu terawat. Kampung Warna Warni yang harusnya memiliki daya pikat dari warna warni cat rumah warga itu, sekarang warnanya mbulak alias pudar. Mengurangi estetika, saat melihatnya dari jauh.
Entahlah, siapa yang ‘mengurus’ keberlanjutan wisata kampung ini? Apakah yang punya ide pertama yaitu kelompok mahasiswa, warga yang punya rumah, pihak swasta sebagai pengelola, atau harusnya Dinas Pariwisata?
Kota Malang yang tak punya banyak pilihan wisata, termasuk event wisata yang juga masih minim, ternyata destinasi yang ada, tak bisa dimaksimalkan. Harusnya dirawat. Rutin dicat ulang, karena wisata ini yang dijual adalah warna-warni catnya itu.
Okelah, semoga itu jadi perhatian bagi pemangku kebijakan di Kota Malang yang masih fokus di Kayutangan. Meski Kayutangan sendiri tampaknya belum sepenuhnya siap jadi destinasi andalan Kota Malang.
Namun ada wisata yang patut dibanggakan di Kota Malang yaitu kuliner. Boleh jadi, lantaran wisata kuliner inilah, wisatawan lebih suka menginap di Kota Malang. Apalagi kuliner di Kota Malang ‘hidup’ 24 jam.
Banyak pilihan wisata kuliner di Kota Malang, baik yang kekinian maupun yang legendaris. Seperti liputan Ekoran Malang Posco Media edisi Minggu 25 Juni 2023, mengangkat tema kuliner legendaris. Sebagian besar berada di Kota Malang.
Harus diakui, Kota Malang surganya kuliner. Bahkan kota ini masuk dalam jajaran 10 kota di Indonesia yang terkenal kulinernya. Kota Malang juga masuk dalam jajaran 100 kota di dunia dengan makanan lokal terenak.
Luar biasa, para pelaku kuliner, terutama yang sudah melegenda itu, mampu menjaga kualitas dan ciri khasnya dengan segala upaya mereka sendiri. Bertahan dari generasi ke generasi. Rasanya juga tanpa campur tangan pemerintah. Meski mereka adalah pilar wisata kuliner. (*)
