MALANG POSCO MEDIA, MALANG-Bentrokan mahasiswa terjadi di komplek kafe di belakang kampus, Minggu dinihari (25/6). Tepatnya Desa Tegalgondo, Karangploso, sebuah gelaran perayaan wisuda berujung emosi yang tak terkontrol hingga terjadi pengeroyokan.
Buntut bentrokan itu, satu nyawa mahasiswa tak tertolong dan dia ditemukan bersimbah darah dengan luka benda tumpul dan luka tusukan.
“Di area kafe sejak sore sudah ada acara perkumpulan mahasiswa, sampai malam. Sekitar jam satu belum ada apa-apa tapi memang ramai. Pas sekitar jam tiga kurang itu ada suara lempar batu ke warung tempat teman saya di sini (menunjukkan ke sebuah warung di lokasi). Dia menelepon saya lalu saka ke sini (lokasi),” ujar Ilham, saksi yang tinggal di salah satu indekos dekat dengan TKP.
Saat itu, ia mendapati sejumlah pemuda sudah tampak emosinya tak terkendali. Dia melihat kondisi sudah ricuh dan terjadi bentrokan oleh sekelompok orang yang tadinya berkumpul. Seorang pemuda, yang tak lain adalah korban sudah tampak terkapar di tanah dengan luka berdarah.
Kondisi komplek kampung kopi yang terdiri dari beberapa warung kopi dan kafe tampak rusak. Ilham mengatakan bahwa selain adanya korban, dia juga melihat kendaraan rusak berupa sepeda motor Scoopy di pojok kebun jeruk di depan kafe.
Menurutnya, beberapa saat kemudian terlihat beberapa orang yang tak terima mencari terduga siapa yang diduga melakukan penusukan itu. Mereka datang bergerombol dari arah Jembatan Tunggulmas.
“Mereka lalu ke lokasi dan gak tahu kenapa ada sepeda motor dibakar pas mereka mengamuk itu, tidak terima. Dicari pelakunya juga tidak ketemu,” ungkapnya.
Satu korban tersebut diketahui bernama Krisnael Murri asal Sumba Barat Daya (SBD), NTT, tewas akibat luka tusukan lebih dari satu kali ditubuhnya. Dia merupakan mahasiswa salah satu kampus swasata jurusan Agribisnis angkatan tahun 2018.
Korban yang bersimbah darah itu baru dievakuasi sekitar pukul 3.15 dengan ambulans ke RSSA Malang. Kejadian itu dibenarkan Kasi Humas Polres Malang IPTU Ahmad Taufik. Dikatakannya, lebih dari lima orang tengah dalam proses pemeriksaan di Polres Malang atas kejadian itu.
“Masih berlangsung pemeriksaan, bertambah lebih dari lima orang. Belum tahu nanti yang diperiksa naik statusnya atau tidak (pelaku, red),” jelas Taufik.(tyo/jon)