MALANG POSCO MEDIA-Umat Muhammadiyah melaksanakan salat Idul Adha, Rabu (28/6) hari ini. Sebelumnya pemerintah menetapkan Idul Adha, Kamis (29/6) besok. Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau semua pihak saling menghormati perbedaan. Informasi yang dihimpun dari Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Malang, pelaksanaan salat Idul Adha umat Muhammadiyah di Kabupaten Malang akan digelar di 60 lokasi.
“Insya Allah, Salat Idul Adha akan digelar di 60 titik. Tersebar di seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Malang,’’ kata Sekretaris Eksekutif PDM Kabupaten Malang Rasyidi, S.Pd.
Dia tidak menampik jika ada kecamatan yang menggelar salat Idul Adha lebih dari satu lokasi. Salah satunya di wilayah Kecamatan Dau.
“Di Dau pelaksanaan Salat Idul Adha dilakukan di 11 lokasi. Semuanya di lapangan atau halaman sekolah, atau halaman masjid,’’ jelas Rasyid.
Di antaranya di halaman SDN 1 Mulyoagung Dau, di halaman Masjid Al-Ihsan Dermo, di Lapangan SD Muhammadiyah 08 Jetis, di Lapangan Sepak bola Sumbersekar dan lapangan Desa Mulyoagung.
“Pelaksanaanya mulai pukul 06.00,’’ tambahnya.
Sementara itu, Rasyid juga menyebutkan pelaksanaan salat Idul Adha dilaksanakan hari ini merupakan amanah atau sesuai maklumat PP Muhammadiyah.
Untuk penyembelihan hewan kurban, Rasyid mengatakan diserahkan kepada masing-masing panitia. Namun demikian, dia tidak mengelak jika ada beberapa tempat yang menyembelih hewan kurban setelah pelaksanaan Salat Idul Adha. Ada juga yang menyembelih di hari berikutnya.
“Kalau total jumlah hewan kurban yang disembelih berapa kami belum tahu datanya. Data itu baru didapat setelah besok (hari ini) ada laporan,’’ tandasnya.
Sementara itu Dinas Peternakan Hewan Kabupaten Malang menerjungkan 250 petugas kesehatan menjelang pelaksanaan Hari Raya Idul Adha. Para petugas ini terdiri dari 150 adalah staf Dinas Peternakan Kabupaten Malang. Selebihnya dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya.
“250 petugas ini bertugas melakukan pemeriksaan lapak, termasuk kesehatan hewan, sampai penyembelihan hewan kurban,’’ kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Malang Eko Wahyu Widodo.
Dia menyebutkan, untuk pemeriksaan hampir semua wilayah sudah dilakukan. Sekalipun tidak semua lapak penjualan hewan kurban di datangi namun dia sangat meyakini kondisi hewan kurban yang dijual di lapak penjualan hewan kurban sehat.
“Kalau 1.000 ekor lebih yang sudah diperiksa di seluruh Kabupaten Malang. Baik jenis sapi maupun kambing. Alhamdulillah tidak ditemukan penyakit yang mengkhawatirkan, seperti PMK atau LSD maupun scabies. Semuanya aman,’’ urai mantan Camat Dampit ini. Dia meminta petugas yang melakukan pemantauan penyembelihan hewan kurban terus melihat kondisi hewan sampai saat penyembelihan. Tujuannya agar hewan kurban yang disembelih dalam kondisi sehat, dagingnya layak dibagikan dan dikonsumsi.
“Besok (hari ini) sudah ada yang melakukan penyembelihan. Ada permintaan dari beberapa lembaga ke kami. Meminta dilakukan pemantauan. Kamis (29/6) juga ada, termasuk 30 Juni juga ada yang menyembelih. Secara prinsip kami siap membantu dan memberikan pelayanan kepada masyarakat,’’ tandasnya.
Di Kota Malang sebanyak 400 lebih petugas pengawas proses kurban Idul Adha diterjunkan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang. Mulai dari pengawasan proses sebelum penyembelihan hingga melihat kualitas daging usai disembelih.
Kepala Dispangtan Kota Malang Slamet Husnan menjelaskan pihaknya mendapat bantuan tenaga sebanyak 407 orang dari mahasiswa Kedokteran Hewan di Kota Malang. Maka mulai hari ini, Rabu (28/6) pengawasan akan dilakukan.
“Karena besok (hari ini,red) sudah ada yang kurbanan, kami akan terjunkan petugas dibantu dari mahasiswa-mahasiswi. Kami masih pastikan lokasi-lokasinya untuk besok (hari ini,red). Karena nanti yang banyak kan di 29 Juni,” papar Slamet.
Meski begitu persiapan seperti pemeriksaan kesehatan awal hewan-hewan kurban sudah dilakukan sejak 22 Juni lalu. Sejak dilakukan pemeriksaan itu, tidak ditemukan hewan kurban yang terjangkit PMK maupun LSD.
“Di Kota Malang ini 102 titik penjualan hewan kurban yang kami awasi. Terbanyak ada di Kecamatan Sukun. Jumlah hewan yang dijual terbanyak kambing ada 4.626 ekor, sapi sebanyak 186 ekor dan domba sejumlah 163 ekor. Ini yang kami awasi,” kata Slamet.
Sementara itu Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang Achmad Shampton menjelaskan berdasarkan SE Menteri Agama RI No 7 Tahun 2023, umat Islam menyelenggarakan Salat Idul Adha dan melaksanakan kurban mengikuti ketentuan syariat Islam. Diimbau tetap menjaga toleransi dalam menyikapi adanya perbedaan penetapan 1 Zulhijah 1444 H/2023 Masehi.
Untuk arahan lainnya seperti takbiran bisa dilakukan di semua masjid, musala, dan tempat lain. Takbir keliling dilakukan dengan tetap mengikuti ketentuan pemerintah setempat, menjaga nilai toleransi dan protokol kesehatan.
“Ada arahan juga mengenai materi khutbah. Disampaikan dengan menjunjung tinggi Ukhuwah Islamiyah mengutamakan nilai toleransi serta tidak bermuatan politik,” tutur pria yang akrab disapa Gus Shampton ini.
Pelaksanaan kurban yang perlu diperhatikan adalah dilaksanakan dengan Syariat Islam. Dan mempertimbangkan protokol pencegahan terhadap merebaknya PMK dan LSD. Dipastikan pula hewan dalam keadaan sehat, cukup umur (sapi dan kerbau minimal umur 2 tahun, kambing minimal 1 tahun).
Untuk pemotongan hewan kurban dilaksanakan pada waktu yang disyariatkan. Yakni Hari Raya Idul Adha dan Hari Tasyrik (11,12, dan 13 Zulhijjah).
“Tempat potong dipertimbangkan dilakukan di RPH, atau tempat yang direkomendasikan instansi terkait dan tetap menerapkan protokol kesehatan,” pungkas Gus Shampton. (ira/ica/van)