MALANG POSCO MEDIA – Siapa yang tak kenal dengan kuliner bakso, bola-bola daging yang biasanya dihidangkan dengan kuah panas yang kaya akan kaldu. Senantiasa menggoyang lidah setiap penikmatnya. Seolah menjadi hidangan yang nyaman bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Selain sebagai kota wisata, Malang juga turut menghadirkan banyak kuliner legendaris yang sudah ada puluhan tahun lalu. Bakso menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Malang. Banyak berdiri kuliner-kuliner Bakso Malang, mulai dari gerobak hingga outlet-outlet besar.
Sebagai kota yang terkenal dengan baksonya, ternyata Malang juga memiliki bakso legendaris yang sudah berumur 58 tahun dan masih eksis hingga saat ini. Siapa lagi kalau bukan Bakso Bakar Pak Man, penggagas bakso bakar pertama di Kota Malang yang hingga kini masih banyak didatangi oleh para penikmatnya.
Memiliki dua outlet yakni Jalan Diponegoro dan Jalan Soekarno Hatta, kuliner legendaris itu sudah ada sejak tahun 1965. Menjadi salah satu kuliner yang paling tua, Bakso Bakar Pak Man tidak pernah sepi pengunjung. Berbagai pelanggan dari penjuru Indonesia datang untuk menikmati salah satu bakso legendaris itu. Bahkan para pelanggan rela untuk antre sebelum gerai dibuka.
Menurut salah satu karyawan yang bekerja disana, awalnya Pak Man (Sapaan akrab dari Soeparman) berjualan bakso seperti pada umumnya secara keliling. Kemudian sempat buka di depan SMP Negeri 9 Malang dan cabangnya di Jalan L.A Sucipto.
“Beliau asalnya dari Solo. Jenis bakso yang dijual di sini memang bakso Solo. Tapi yang khas disini ada bakso bakarnya, kalau gak salah mulai jual bakso bakar saat zaman reformasi. Pak Man ini orang pertama,” ujarnya.
Tercetusnya ide bakso bakar bermula ketika sebuah bakso yang terjatuh kedalam tungku, kemudian diambil dan dicicipi oleh Pak Man. Ternyata Pak Man justru lebih menyukai cita rasa bakso yang dibakar karena cenderung lebih kering dan terdapat cita rasa smokey bekas pembakaran.
Meskipun yang terkenal adalah Bakso Bakarnya, namun di Bakso Bakar Pak Man pelanggan tetap bisa memesan bakso kuah yang juga tak kalah enaknya. Dengan kuah yang gurih, dipadukan bakso daging yang kenyal, tentu membuat banyak orang tergiur untuk menikmatinya.
Masih menggunakan kayu bakar dalam proses pembakarannya, menjadikan bakso bakar Pak Man memiliki cita rasa tersendiri. Ditambah dengan bumbu khusus dan salah satunya kecap lokal yang diproduksi di Malang, menjadikannya memiliki cita rasa khas dan tiada duanya. Harganya pun cukup terjangkau, mulai dari Rp 35 ribu untuk bakso bakar isi sepuluh tusuk.
“Pelanggan bisa request untuk tingkat kepedasannya, tinggal bilang ke karyawan yang membakar. Perpaduan bakso yang kering di luar dan halus di dalam dengan bumbu pedas manis banyak diminati,” ungkapnya.
Tidak hanya warga Malang saja, bahkan kebanyakan pelanggan yang datang di gerai Bakso Bakar Cak Man dari berbagai daerah, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan masih banyak dari daerah-daerah lainnya. Selalu ramai pengunjung, berasal dari banyak kalangan mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa. (adm/bua)