.
Thursday, December 12, 2024

Tim Mahasiswa ITN Malang, Ciptakan Aplikasi Bantu Atasi Masalah Psikologis

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG -Tim mahasiswa Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) berhasil meraih juara 2 Work in Tech Bootcamp Connecting the Dots Jatim 2023. Acara ini diadakan di hari ketiga Bootcamp di Hotel Kusuma Agrowisata Kota Batu, beberapa waktu yang lalu. Mereka adalah, Maqila Sulaiman Abu Zakaria (angkatan 2021), Febryan Alfaridzi (angkatan 2018), Novanda Ade Pratama (angkatan 2018), dan Ivan Farhan Abiyyu (angkatan 2019).

Keempat mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa Teknik Informatika S-1 ITN Malang yang sedang mengikuti Program Pelatihan Work In Tech yang diselenggarakan oleh Inco Academy, partnership dengan Plan Internasional Indonesia, KitaKerja.id, support by Google.ord. Kegiatan Work in Tech – Bootcamp Connecting the Dots 2023 diikuti 300 peserta dari ribuan peserta dari berbagai perguruan tinggi di wilayah Jawa Timur dan Jawa Barat.

Work in Tech Bootcamp 2023 mengangkat tema, Connecting the Dots: Defining Opportunities, Transforming Solutions. Bertujuan memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk berjejaring serta belajar dari expert di bidang leadership, IT dan entrepreneurship. Mahasiswa juga mendapat kesempatan pendanaan untuk proyek entrepreneurship.

“Di sini kami mendapat pengalaman dalam membangun bisnis baru sehingga nantinya bisa bersaing di dunia industri. Mahasiswa juga bisa menjalin relasi, dan menentukan peluang dengan mengubah solusi,” ujar Maqila Sulaiman saat dihubungi melalui pesan WhatsApp.

Mahasiswa ITN Malang bersama anggota tim dari berbagai universitas merancang aplikasi “Curhatin”. Merupakan sebuah platform yang dapat digunakan oleh pengguna untuk bercerita atau curhat kepada orang lain secara anonim, dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

“Kami menginisiasi sebuah solusi yang dapat membantu mengatasi permasalahan gejala psikologis yang dialami sebagian orang. Melalui pembuatan aplikasi ‘Curhatin’ mereka bisa mengungkapkan/menuliskan apa yang dirasakan,” jelas mahasiswa teknik informatika ini.

Menurut Maqila, aplikasi Curhatin dirancang berangkat dari isu kesehatan mental yang terjadi di masyarakat. Dimana tidak semua orang dapat menjadi tempat berbagi masalah. Karena setiap orang memiliki kondisi mental individu yang tidak dapat disamakan. Melalui aplikasi ini seseorang dapat mengeluarkan kecemasannya dengan bercerita, dan mendapatkan pendengar yang baik.

“Kami mendorong perawatan kolaboratif dengan memungkinkan komunikasi dan koordinasi yang lancar antara pengguna, profesional, dan penyedia layanan lain. Dengan ‘Curhatin’ kami juga memberikan layanan kesehatan mental lebih terjangkau dan mudah diakses bagi berbagai individu,” tandasnya. (imm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img