MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kesehatan janin penting diketahui sejak dini. Itu untuk menjaga stabilitas kesehatan selama janin tumbuh berkembang. Dan upaya ini juga menjadi antisipasi kemungkinan buruk terjadi saat bayi lahir.
Dosen ITN Malang, Dr. Irmalia Suryani Faradisa, ST., MT.,membuat satu inovasi yang menggabungkan teknologi dengan ilmu kedokteran. Karyanya menjadi satu disertasi yang berjudul Klasifikasi Sinyal Fetal Phonocardiogram untuk Kesehatan Jantung Janin Menggunakan Optimized Neural Network.
Menurut Irma, pemantauan kesehatan janin merupakan hal yang penting dilakukan pada masa kehamilan, hal ini berguna untuk bisa melihat perkembangan janin dari waktu ke waktu. Apalagi di negara berkembang seperti di Indonesia. Kondisi kesehatan ibu hamil berisiko tinggi kurang mendapat perhatian.
Maka, perlu dilakukan pemantauan intensif untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, sehingga bisa mengurangi angka kematian bayi baru lahir.
“Jika bayi lahir dalam kondisi tidak sehat, dan tidak tertangani dengan baik akibatnya hal fatal bisa saja terjadi. Dengan mengetahui kondisi lebih dini dari kesehatan jantung janin, maka penanganan untuk kelainan tersebut dapat segera diantisipasi. Sehingga mengurangi resiko kematian bayi baru lahir yang diakibatkan oleh kelainan jantung,” ujar Irma.
Irma menyebutkan, inovasi yang ia rancang diharapkan dapat memberikan solusi penanganan kesehatan janin lebih dini pada masa kehamilan ibu yang selama ini kerap terhambat. Baik karena mahalnya alat kesehatan, maupun keterbatasan sumber daya manusia.
Biasanya bidan atau nakes (tenaga kesehatan) memantau denyut jantung janin di dalam rahim dengan alat sederhana yang disebut fetoskop. Alat ini tentunya masih memiliki keterbatasan, karena dipengaruhi oleh objektivitas dan jam terbang dari nakes itu sendiri.
Ada juga yang menggunakan USG doppler dimana alat ini hanya mengetahui jumlah dari denyut jantung janinnya saja. Sementara untuk mengetahui lebih detail tentang keadaaan jantung janin diperlukan alat yang lebih canggih seperti ultrasonografi (USG) atau kardiotokografi (CTG).
Tetapi alat ini disamping mahal, membutuhkan keahlian khusus, juga volume nya besar jadi tidak bisa mobile. Maka, dengan software berbasis neural network rancangan Irma, nakes akan lebih mudah dan akurat dalam memantau kesehatan jantung janin.
Irma membuat sebuah software untuk mendeteksi detak jantung janin sekaligus dapat mengklasifikasikan kesehatan jantung janin. Alat ini berfungsi untuk mendeteksi anomali/kelainan jantung janin.
“Sinyal phonocardiogram adalah sinyal suara jantung, sedangkan suara jantung janin disebut fetal phonocardiography. Secara umum suara jantung berbunyi “dup-dup” yang berulang, disebut suara satu dan suara dua (S1 dan S2). Jika bunyi jantung janin disertai dengan bunyi tambahan yang biasa disebut dengan murmur, kemungkinan besar jantung janin mengalami gangguan,” jelasnya.
Berkat inovasinya ini, Irma lulus doktoral dari Program Studi Doktor Teknik Elektro (PSDTE), Fakultas Teknologi Elektro, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Dosen Prodi Teknik Elektro ini menjadi Doktor Bidang Teknik Biomedik.
Irma mengungkapkan, alat yang dirancangnya kedepannya diharapkan bisa membantu bidan atau nakes dalam merekomendasikan kehamilan ibu beresiko tinggi sehingga dapat mengurangi angka kelahiran mati bagi bayi yang mengalami kelainan jantung. Didukung dengan alat murah dan mudah dibawa, serta dapat diterapkan dimana saja meskipun daerah terpencil. (imm)