.
Thursday, December 12, 2024

Tiga Masih Hilang, Dua Selamat

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Terseret Ombak 4 Km Ana Lemas, Ruspandi  Mengapung di Tengah Laut

Laka Air di Karangkates, Dua Masih Hilang   

MALANG POSCO MEDIA-Tragis kecelakaan air. Tiga dari lima orang korban ganasnya Pantai Jembatan Panjang  Bantur Kabupaten Malang, Sabtu (8/7) lalu belum ditemukan hingga Minggu (9/7) . Di Bendungan Karangkates Sumberpucung, tiga orang tenggelam, Minggu (9/7) kemarin. Satu berhasil diselamatkan, dua lainnya dinyatakan hilang.

Salah satu korban Ana Brieva Ramirez dalam kondisi selamat dievakuasi ke puskesmas Bantur.(m firman/MPM)

Hingga pukul 18.00 WIB tadi malam belum ada perkembangan signifikan pencarian tiga korban ganasnya ombak Pantai Jembatan Panjang. Saat ini baru dua korban yang ditemukan dalam keadaan selamat.

Terbaru  operasi SAR menemukan Ana Brieva Ramirez dalam kondisi selamat. Mahasiswi asal Spanyol itu ditemukan pukul 10.45 WIB di Pantai Bantol Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang. Jarak dari lokasi awal disapu ombak dengan tempat ditemukan mahasiswa program student exchange di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) itu sekitar 4,77 kilometer.

Wanita 23 tahun itu langsung dibawa ke  Puskesmas Bantur untuk mendapat penanganan kesehatan. Komandan Pengendali Posko Basarnas Surabaya, Nur Hadi mengatakan Ana saat ditemukan dalam keadaan sadar. Namun dalam kondisi lemas.

Sedangkan Sabtu (8/7) lalu, pukul 17.30 WIB, Ruspandi, satu korban tersapu ombak ditemukan. Ia yang pertama kali ditemukan dalam operasi pencarian.  Ruspandi ditemukan selamat, mengapung mengenakan pelampung tengah laut sisi selatan Pantai Kondangmerak.  Ruspandi lalu dievakuasi

menuju Pos AL Sendangbiru.

Seperti diberitakan peristiwa ini berawal dari tour bersama mahasiswa FKUB, Jumat (7/7) lalu. Tour bersama itu diikuti 29 mahasiswa. 17 WNA  di antaranya WNA dan 12 WNI. Mereka berangkat dari Hotel Trio 2 Malang Jumat (7/7) sekira pukul 14.00 WIB.  Mereka lalu bermalam di pantai hingga esok paginya.

“Sekitar pukul 08.00 dua orang WNI bermain air dan berenang. Akhirnya tidak bisa menepi dan terbawa arus,” ujar Kapolsek Bantur AKP Slamet Subagyo saat ditemui, kemarin.

Dua mahasiswi itu Ana Brieva Ramirez dan  Jana Olivia Soland (24) asal Swiss yang juga ikut program pertukaran mahasiswa di FKUB.

Sementara korban lain Muhammad Ruspandi  asal Tajinan, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, anggota tim Ciliwung Camp, I Made Indraprastha  guide asal Tunggulwulung Lowokwaru  Kota Malang  dan Bayu Perbangsa (40) warga Cemorokandang  Kedungkandang, Kota Malang yang merupakan Korlap Tim Ciliwung Camp.

Tiga orang WNI di antaranya termasuk tour guide berupaya menyelamatkan korban. Namun nahas, ketiganya ikut terseret ombak. Di hari pertama pencarian dilakukan tim gabungan membuahkan hasil.

Lebih lanjut Nur Hadi mengatakan untuk mencari tiga korban lagi masih terus dilakukan operasi SAR. Enam  Search and Rescue Unit (SRU) dikerahkan tim gabungan Basarnas, TNI-Polri dan relawan, kemarin.

Nur Hadi mengatakan SRU terbagi menjadi dua. Yakni satu SRU laut dan empat tim penyisiran darat. Penyusuran laut menggunakan dua jenis armada. Yakni Jukung Pantai Selatan Rescue (PSR), dan Perahu karet Basarnas.

Nur Hadi mengatakan, pencarian dilakukan maksimal hingga pukul 17.00 WIB. Dari pantauan di lapangan, hingga Minggu petang, tiga korban lain belum ditemukan. Sejak pencarian hari kedua kepolisian juga menutup sementara wisata Pantai Jembatan Panjang dari pengunjung umum. Tujuannya untuk memaksimalkan pencarian. Petugas juga mengimbau agar masyarakat tidak mendekati lokasi. Masih ada tiga korban lain yang dicari. 

Dekan FKUB Dr dr Wisnu Barlianto, M.Si  Med  Sp.A (K) mengatakan  mahasiswa yang menjadi korban merupakan warga asing asal Swiss dan Spanyol.

Ia mengatakan para mahasiswa tersebut adalah mahasiswa program student exchange yang  merupakan salah satu rangkaian dari  kegiatan Center for International Student Association (CIMSA).

Pelaksanaan kegiatan ini dikoordinir MSCIA Medical Student’s Committee for International Affairs (MSCA) FKUB dibawah wakil dekan bidang kemahasiswaan.

Terkait upaya yang dilakukan sejauh ini, FKUB telah melakukan koordinasi dengan pihak kedutaan negara asal mahasiswa.

Selain itu  pihak kampus telah mengirimkan tim Emergency Disaster untuk bergabung dengan tim kepolisian dan Basarnas  di lokasi.

 Dia berharap korban lain dapat ditemukan dalam kondisi selamat. “Kami memohon doa kepada masyarakat dan semua pihak agar proses pencarian dan evakuasi dimudahkan sehingga mahasiswa dan tim tour guide dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat,” harapnya.  

Di sisi lain,  Kedutaan Besar Spanyol di Indonesia dan Kedutaan Besar Swiss di Indonesia belum memberi penjelasan. Malang Posco Media sudah konfirmasi via email. Namun keduanya belum memberikan  tanggapan terkait kejadian itu.

Sementara itu di Bendungan Karaktes juga terjadi kecelakaan air, kemarin. Rencananya mencari biawak di pinggir aliran Sungai Brantas, malah tenggelam di Bendungan Karangkates. Satu orang berhasil diselamatkan, Yakni Yudi, 35, warga BonKlopo  Desa Jatiguwi  Kecamatan Sumberpucung. Sedangkan dua orang dinyatakan hilang. Yakni Hartono alias Gonyel, 35, warga Dusun Mbodo, Desa Ngebruk, Sumberpucung dan Sugimun, 34, warga Desa Ngerjo, Kromengan. Hingga sore kemarin, beberapa anggota SAR Malang Raya dan petugas Polsek Sumberpucung dan Koramil Sumberpucung melakukan pencarian. Selengkapnya baca Turn Back Crime Halaman 9. (tyo/imm/ica/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img