MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Membangkitkan kembali keamanan dan kenyamanan berkendara, Polresta Malang Kota menggelar Ops Patuh Semeru 2023. Upaya ini dimulai dengan operasi gabungan, yang dibuka secara simbolis dalam Apel Gelar yang dilakukan di halaman Mapolresta Malang Kota, Senin (10/7) pagi.
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto mengatakan, ada sebanyak 83 personel gabungan yang dikerahkan. Pasukan yang bertugas kali ini terdiri dari jajaran Denpom V/3 Malang, Kodim 0833/Kota Malang, Denpomal Lanal Malang dan Dishub Kota Malang.
“Operasi ini akan diselenggarakan selama lebih kurang 14 hari. Terhitung sejak tanggal 10 hingga 24 Juli 2023. Target utama kami adalah membangun kepatuhan pengendara dalam berlalu lintas,” terangnya.
Diselenggarakannya operasi ini karena semakin bertambahnya angka pelanggaran lalu lintas yang berdampak dengan bertambahnya angka terjadinya laka lantas. Pria yang akrab disapa Buher itu, membacakan amanat daru Kapolda Jatim Irjen Pol Dr. Toni Harmanto, terkait bertambahnya angka pelanggaran lalu lintas.
“Tercatat di wilayah Polda Jatim, ada sebanyak 1,8 juta pelanggaran yang ditindak dengan angka laka lantas mencapai 11,88 persen. Hal ini menjadi dasar kami dalam menggelar Ops Patuh Semeru 2023 ini, dengan mengajak selurug kalangan dari pelajar hingga pekerja, untuk mematuhi laka lantas,” bebernya.
Pelanggaran yang ditindak seperti contohnya tidak memakai helm. Kesadaran yang dibangun, bisa mengubah pandangan bahwa memakai helm, bukan takut dengan petugas. Tetapi, untuk keselamatan sendiri.
“Begitu juga dengan surat-suratnya. Ini bisa berguna, seperti saat kendaraan hilang, bisa sebagai pembuktian kendaraan ini milik siapa. Kemudian, menjawab untuk ujian SIM teori dan praktik yang berlaku lima tahunan. Untuk menjaga apakah pengendara ini masih memenuhi kemampuan dan pengetahuan layak berkendara,” tandansya.
Kemudian, pihaknya juga tetap menggencarkan penindakan dengan menggunakan tilang elektronik. Memanfaatkan armada INCAR, serta mengupayakan pengadaan E-TLE bersama Pemkot Malang, untuk memberikan pendidikan yang lebih akuntabel.
Namun, operasi ini tidak serta merta langsung menindak para pelanggar. Tetapi ada tahapan penyesuaian, mulai dari sosialisas, edukasi dan upaya memberikan teguran sebelum penindakan.
“Apabila memang dirasa, sudah waktunya untuk bisa melakukan penindakan, maka akan kami lakukan. Khususnya secara elektronik. Kami juga akan melihat titik-titik yang memiliki urgensi karena kerap kali terjadi pelanggaran hingga kecelakaan, seperti di jalan poros dan ruas jalan akses wisata di Kota Malang,” tandas Kombes Buher. (rex/jon)