Mengaku Kegiatan ke Pantai Tak Libatkan Dosen
Satu Korban Tewas Ditemukan di Pantai Popoh Tulungagung
MALANG POSCO MEDIA-Pihak Universitas Brawijaya (UB) memastikan kegiatan mahasiswa social program di Pantai Jembatan Panjang Tanjung Sirap Bantur Kabupaten Malang tak sepengetahuan Fakultas Kedokteran (FK).Di sisi lain satu korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di wilayah laut Pantai Popoh Desa Besol Kecamatan Besuki Tulungagung, Selasa (11/7) kemarin.
Kepala Pengelola Informasi dan Kehumasan FK UB dr Holipah, Ph.D menjelaskan program student exchange memang sepengetahuan FKUB. Tetapi khusus social program dikelola mahasiswa. EO travel yang mendampingi dipastikan kompeten oleh pihak kampus. Namun terkait aktivitas di dalam kegiatan itu tanpa sepengetahuan pihak kampus.
“Dalam kegiatan tersebut, pengakuan dari mahasiswa memang dilakukan beberapa aktivitas salah satunya padling. Kami tegaskan sekali lagi bahwa kegiatan ke daerah pantai tersebut memang kegiatan mahasiswa, tanpa melibatkan dosen. Tidak ada pemberitahuan ke fakultas,” ujar Holipah memberikan keterangan pers, Selasa (11/7) sore kemarin.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ana Brieva Ramirez asal
Spanyol dan Jana Olivia Soland asal Swiss jadi korban kecelakaan laut. Ana berhasil selamatkan diri, sedangkan Jana sampai berita ini diturunkan pukul 19.00 WIB tadi malam belum berhasil ditemukan.
Ana dan Jana merupakan dua mahasiswa asing yang ikut tur di Pantai Jembatan Panjang Tanjung Sirap. Di FKUB, mereka
merupakan mahasiswa program student exchange.
Pertukaran mahasiswa ini berada di bawah koordinasi asosiasi mahasiswa kedokteran di Indonesia CIMSA (Center for Indonesian Medical Students’ Activities) dan berafiliasi dengan mahasiswa kedokteran internasional. Program student exchange itu mulai 3 Juli hingga 28 Juli.
Lebih lanjut Holipah mengatakan pihak kampus akan melakukan sejumlah evaluasi. Khususnya kegiatan yang dilakukan di luar wilayah kampus. Terutama juga terkait prosedur pelaksanaan kegiatan seperti itu. Harapannya kejadian serupa bisa dicegah.
Peristiwa akhir pekan kemarin itu, sejatinya bisa dicegah sejak awal. Sebab sehari sebelum kejadian itu, BMKG mengeluarkan peringatan bahwa sejumlah daerah mengalami cuaca ekstrem, tidak terkecuali wilayah Kabupaten Malang.
Ditanya terkait siapa yang paling bertanggungjawab terhadap kejadian tersebut, Holipah mengaku pihak kampus masih melakukan pembahasan.
Sementara itu, kondisi terkini dari korban selamat yakni Ana Brieva Ramirez, WNA asal Spanyol yang kini dirawat di RSUB disebutkan mengalami progres yang baik. Hal itu dipastikan langsung Dirut RSUB dr Viera Wardani M.Kes.
“Dari hasil pemeriksaan dokter ditemukan permasalahan yakni dehidrasi karena Ana ditemukan dalam keadaan kekurangan cairan terlalu lama. Kedua yakni ‘Sun Burn’ diakibatkan terlalu lama terekspos sinar matahari. Ketiga adanya pengalaman traumatis dari apa yang sudah dialami,” jelasnya.
“Hingga hari ini kami sudah summary progressnya, dehidrasi sudah kami kelola dan kami masih butuh waktu untuk memastikan bahwa Ana bisa melakukan fungsinya secara mandiri,” sambung dia.
Pihak RSUB mengerahkan dokter spesialis dalam tim yang menangani Ana. Juga menyediakan terapi supporting untuk masalah psikologis.
“Berdasarkan pertimbangan dari dokter, kami memang melihat Ana sangat perlu ditemani dan sudah ada yang menemani. Namun kami mempertimbangkan bahwa tidak perlu terlalu banyak yang datang, jadi hanya dokter, perawat, serta yang menemani saja,” sebutnya.
Pihaknya juga akan terus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi Ana. Baru setelah itu akan ditetapkan bagaimana perkembangan terbaru.
Ketua Internasional Relations Office FK UB dr Happy Kurnia Permatasari, Ph.D menyampaikan pasca kejadian kemarin, pihaknya rutin berkoordinasi dengan kedutaan negara asal mahasiswa. Untuk kepastian apakah Ana bakal melanjutkan student exchange atau tidak sepenuhnya bergantung pada yang bersangkutan.
Pihak kampus kini juga memprioritaskan upaya pencarian korban lainnya yang belum diketahui nasibnya.
“Kami bekerjasama dengan TNI, Polri. Tiap hari juga ada dokter yang siaga di sana. Mulai kemarin kami berkoordinasi dengan Angkatan Udara untuk melakukan penyisiran dengan pesawat Casa,” ungkap Dekan FK UB Dr. dr. Wisnu Barlianto, M.Si., Med., Sp.A (K).
Sementara itu pencarian korban keganasan ombak Pantai Jembatan Panjang Tanjung Sirap, Desa Sumberbening, Bantur kembali menemukan titik terang. Satu korban ditemukan di wilayah laut Pantai Popoh Desa Besol Kecamatan Besuki, Tulungagung, Selasa (11/7). Kabarnya korban yakni I Made Indraprastha.
Kepala Basarnas Surabaya, Muhamad Hariyadi membenarkannya. Dia mengatakan jasad korban I Made ditemukan dalam keadaan tak bernyawa oleh salah seorang nelayan di pesisir lepas Pantai Popoh. “Pukul 12.30 WIB, Tim SAR gabungan dan Paguyuban Nelayan Popoh menemukan satu jenazah di lokasi yang berjarak sekitar 67 km dari lokasi kejadian,” jelasnya, kemarin.
Jasad tersebut dipastikan Made setelah mengidentifikasi beberapa ciri korban. Di antaranya gelang dan jam tangan berwarna hitam, celana renang coklat muda dan kemudian dibawa ke dermaga Pantai Popoh.
“Diketahui pada pukul 15.20 WIB, hasil identifikasi oleh tim INAFIS menyatakan bahwa jenazah yang ditemukan itu atas nama I Made Indraprastha,” jelasnya.
Tim SAR yang berada di Pantai Jembatan Panjang Tanjung Sirap menjemput korban di Pantai Popoh. Termasuk bersama keluarga korban.
Sementara itu, di lokasi Babakan Temu Bangke, sebelah timur Pantai Seling Ombo Desa Banjarejo ditemukan papan seluncur yang digunakan dua korban.
Sebidang Paddle Board ditemukan Sarto, warga dari kelompok pedagang Pantai Jembatan Panjang Tanjung Sirap yang ikut mencari di Pantai Bantol dan Pantai Seling Ombo.
Komandan Pengendali Posko Pencarian Pantai Jembatan Panjang Tanjung Sirap (JPTS) dari Basarnas Surabaya, Nur Hadi mengatakan temuan tersebut memberi sedikit petunjuk dimana korban terbawa arus. Terlebih korban Ana yang mengaku bersama Jana saat menggunakan Paddle Board unruk berselancar.
Pengelola wisata Pantai Jembatan Panjang Tanjung Sirap
Sutris menyayangkan adanya kejadian hingga jatuh korban.
Ia meengaku telah mengimbau dan menerapkan prosedur keselamatan serta larangan keras pada pengunjung. (ian/tyo/van)