MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Manis lidah omongan Vera, 29, memikat ratusan orang investornya. Ia yang dikenal sebagai reseller salah satu produk peralatan bayi ternama, punya skema yang menarik hati calon investornya. FS, 31, salah satu korban asal Kecamatan Blimbing, mengaku ada empat skema investasi yang ditawarkan Vera.
Pertama, skema investasi bulanan yang mendapatkan balik modal dengan keuntungan cukup tinggi. Apabila menanam modal Rp 100 juta, ia mendapat keuntungan 20 persen, sedangkan untuk dibawah nominal itu keuntungan 15 persen. “Kalau ini balik modalnya sebulan sekali,” ungkapnya kepada Malang Posco Media.
Kemudian, lanjutnya, ada skema investasi open impor barang dari China, dengan keuntungan 20 persen untuk 30 hari. “Dan Vera memang terdaftar sebagai reseller produk impor tersebut, saat diulik oleh salah satu korban,” jelasnya. Dari skema ini, Vera menghimpun uang Rp 1,5 miliar dari para investornya.
Kenyataannya, dari marketing distributor produk dari China itu, Vera hanya berbelanja sekitar Rp 300 juta. “Dana sisa dadi Rp 1,5 miliar ini, tidak ada wujudnya sama sekali. Tidak dibelanjakan olehnya. Kemudian sistem ketiga adalah sistem harian. Kalau ini nominalnya kecil-kecil,” papar FS.
Keuntungan juga beda-beda setiap investor. Mulai dari 10, 12, hingga 15 persen, setiap beberapa hari yang disepakati antara Vera dan investornya. Kemudian, yang terakhir adalah skema dana talangan, yang menjanjikan keuntungannya lebih besar. “Janjinya hanya hitungan hari, tapi banyak yang uangnya tidak kembali,” lanjut FS.
Untuk saat ini, dia sedang berkomunikasi dengan korban lain yang berasal dari beberapa kota. “Ada yang dari Jawa Barat, Jawa Tengah hingga Yogyakarta. Saat ini untuk laporan di Polda Jatim, sedang berkoordinasi dengan korban yang dari Yogyakarta. Informasinya, ia merugi hampir Rp 400 juta,” tambahnya.
Seperti diberitakan, Vera diadukan ke Polsekta Kedungkandang lantaran diduga menipu para investornya, April 2023 lalu. Korban yang mencapai ratusan orang, diduga merugi hingga Rp 20 miliar. Vera mengajak investornya untuk menanamkan modal usaha pengadaan barang alat pompa ASI. Namun, proses pembayaran melambat, hingga tidak terbayarkan.
Saat ini, Vera menjadi buruan para investornya. Ia juga sudah dipanggil untuk diperiksa oleh penyidik Unit Reskrim Polsekta Kedungkandang, namun belum juga hadir untuk melakukan klarifikasi. Bahkan, rumah yang ditinggalinya juga kosong. (rex/mar)