MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Kerja salah satu BUMD (Badan Usaha Milik Daerah), Perumda Tugu Aneka Usaha (Tunas) Kota Malang sedang disorot DPRD Kota Malang. Pasalnya capaiannya tidak maksimal karena merugi hingga Rp 1,5 miliar pada akhir 2022 lalu. Padahal perusahaan plat merah ini sudah mencapat kucuran modal Rp 7 miliar.
Menurut catatan Komisi B DPRD Kota Malang, Perumda Tunas Kota Malang merugi hingga sekitar Rp 1,5 miliar tahun lalu. Ketua Komisi B DPRD Kota Malang Trio Agus menyampaikan dengan rugi seperti itu, Perumda Tunas tidak pula mencapai targetnya. Padahal unit bisnis Peruma Tunas bertambah, tidak hanya pemotongan hewan di RPH tapi juga sembako dan lainnya.
“Rugi segitu, padahal targetnya harus untung Rp 1 miliar,” papar Trio dalam pembahasa laporan pertanggung jawaban wali kota terkait APBD 2022.
Ia menjelaskan dalam rincian pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah dipisahkan, Perumda Tunas seharusnya menjanjikan laba hingga tutup tahun 2022. Yang nyatanya belum dapat memberikan dividen atas penyertaan modal kepada kas daerah.
Dan dikhawatirkannya, kondisi ini terus memuruk dan Perumda Tunas terus mengalami kerugian. Hal ini menjadi bahan evaluasi penting bagi kerja BUMD di Kota Malang.
“Ya kami minta apa-apa yang tidak efektif dikurangi. Rencana bisnis dikuatkan lagi, cari strategi baru,” tegas Trio.
Sementara hal ini ditanggapi Wali Kota Malang Sutiaji. Ia menyampaikan bahwa telah menginstruksikan efisiensi kerja di tubuh Perumda Tunas Kota Malang. Pemkot Malang, akan melakukan pendampingan serta melakukan kajian lebih lanjut.
“Saat ini Perumda Tunas telah melakukan efisiensi terhadap biaya-biaya yang menjadi beban perusahaan, yang saat ini beban biaya operasional terbesar pada administrasi dan umum untuk mendukung sektor usaha yang paling menguntungkan,” tegas Sutiaji. (ica/aim)