MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU- Pelaku UMKM Kota Batu harus inovatif dan kreatif. Tuntutan tersebut karena memang saat ini banyak bermunculan pelaku UMKM dari berbagai daerah yang memasarkan produknya di Kota Batu.
Agar tidak kalah bersaing, berbagai cara dilakukan. Salah satunya Pemerintah Desa Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu menggelar Festival Tempe selama tiga hari yang dimulai 13-15 Juli 2023.
Kepala Desa Beji, Deny Cahyono, mengatakan Festival Tempe yang digelar sudah menjadi agenda tahunan. Tahun ini merupakan tahun ke empat digelar acara itu. “Festival Tempe ini adalah agenda tahunan. Melalui kegiatan ini kami mendorong agar pelaku UMKM dalam hal ini produsen tempe Beji bisa menghasilkan produk yang berbeda dengan lainya,” ujar Deny kepada Malang Posco Media, kemarin.
Terbukti melalui event yang digelar tiga hari tersebut masyarakat menyiapkan 2 kuintal kedelai untuk diolah menjadi tempe. Selanjutnya, tempe tersebut mereka kreasikan dan inovasikan dengan membuat mie yang berasal dari kulit kedelai. “Olahan kedelai ini sebenarnya kalau dikreasikan bukan hanya bisa dijadikan tempe saja. Hari ini (kemarin, red.) dengan inovasi warga mampu membuat olahan tempe menjadi makanan ringan seperti brownies, puding, sate, keripik serta mie yang berasal dari kulit kedelai,” bebernya.
Olahan mie dari bahan baku kulit kedelai tersebut kemudian dinamakan warga sebagai mie Sule. Bahkan mie Sule ini pernah mendapatkan penghargaan inovasi teknologi pangan tahun 2022 lalu. “Tujuan festival ini tentunya untuk mengenalkan lebih jauh bagai cara pengolahan kedelai menjadi tempe. Lalu, bagaimana selanjutnya olahan tempe itu bisa diproses ke olahan lain. Begitu juga dengan kulit kedelainya juga bisa diolah menjadi mie,” imbuhnya.
Perlu diketahui, perajin tempe di Desa Beji saat ini tercatat sebanyak 263 orang. Setiap harinya kedelai yang dibutuhkan oleh para warga perajin tempe mencapai 7 ton. Artinya produksi tempe telah menjadi mata pencaharian sebagian warga Beji. (eri/udi)