MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Arema FC memiliki alasan kuat mengapa babak belur di markas Persik Kediri. Absennya sejumlah pemain pilar yang sudah disiapkan di H-1 pertandingan membuat skema darurat harus digunakan namun tak bisa berjalan maksimal dalam laga yang berakhir dengan skor 2-5 yang berlangsung di Stadion Brawijaya Kediri tersebut.
“Ini bukan alasan atau apa. Skema yang sudah disiapkan dari awal, mendadak berubah. Karena Bagas sakit dan Lokoli cedera sesaat sebelum kick off. Lalu di tengah pertandingan Ichaka cedera,” beber Manajer Arema FC Wiebie Dwi Andritas.
Akan tetapi, dia paham itu bukanlah alasan. Sehingga dia menyebutkan harus ada perubahan dan persiapan agar Arema FC lebih baik kedepannya.
“Intinya kecewa. Setelah pertandingan saya juga sudah sampaikan ke pemain, pelatih. Ada evaluasi,” paparnya.
Pelatih Arema FC Joko Susilo mengatakan, tim pun kecewa dengan hasil tersebut. Tapi dia mencoba tak mematahkan semangat para pemain karena masih ada laga-laga berikutnya.
“Tentu kami kecewa dengan hasil itu. Tapi situasi tim tak bisa kami hindari. Ketika ada pemain sakit, cedera, kami coba mengubah dan mensetting semua agar lebih siap,” terangnya.
Dia menyebut, bila kedepannya para pemain harus memperbaiki sejumlah hal. Misalnya kesiapan pemain ketika kondisi darurat seperti laga melawan Persik. Saat babak kedua, Arema FC bahkan sempat bermain tanpa stoper. Berawal dari cederanya Ichaka Diarra yang memaksa tim pelatih menempatkan Charles Raphael sebagai bek tengah. Lantas, setelah kembali kebobolan di babak kedua, Arema FC menarik Asyraq Gufron, mengganti dengan Muhammad Rafli dan memasang Jayus yang masuk di babak pertama sebagai bek dan bertandem dengan Charles.
“Pemain harus lebih siap di posisi mendadaknya. Harus cepat adaptasi. Tapi saya respek, karena bagaimanapun mereka sudah bekerja keras,” tandas dia. (ley)