MALANG POSCO MEDIA – Pasar kalau tidak ramai, itu bukan namanya pasar. Tapi kalau pasar, bukan ramai karena pembelinya, tapi ramai karena kasusnya, ini juga bukan namanya pasar. Masak, kasus pasar bisa tembus dan menggantung puluhan tahun. Di depan mata pula.
Tak ada pilihan, kasus revitalisasi Pasar Blimbing harus dituntaskan dengan ‘tangan besi.’ Karena kalau sama-sama ngotot punya kemauan dan keinginan, ngotot menolak dan tidak terima, maka pihak yang paling berwenang untuk menuntaskannya adalah pemerintah, baik kota maupun kabupaten.
Berlarut-larutnya persoalan revitalisasi Pasar Blimbing yang hingga kini belum tuntas adalah preseden buruk bagi tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik. Preseden buruk juga bagi wali kota dan pejabat yang memimpin. Saat kasus itu terjadi atau setelah kasus itu berjalan dan belum tuntas. Saat ini, yang harus diselamatkan adalah Pasar Blimbingnya. Bukan hanya pedagang yang berjualan, tapi bangunan pasar yang sangat-sangat tidak layak. Apalagi lokasinya di pusat kota. Berada di jalur utama, yang setiap saat masyarakat, baik kota Malang maupun wisatawan juga bisa melihat secara langsung. Betapa reot, kumuh dan tak enak dipandang mata.
Pasar juga wajah perekonomian sebuah kota. Bila pasarnya tak layak, bagaimana dengan tata kelola perekonomian masyarakatnya juga. Karena itulah, sudah tidak saatnya sama-sama ngotot. Tidak perlu lagi mencari yang salah, dan siapa yang benar. Ujung ujungnya taka da penyelesaian dan menggantung kembali.
Yang harus segera dicarikan solusinya adalah bagaimana persoalan yang menghambat revitalisasi ini segera tuntas. Butuh ‘tangan besi’ dan ‘tangan dingin’ wali kota Malang Sutiaji agar Pasar Blimbing kembali megah, besar dan hidup lebih ramai lagi.
Ini momentum sangat bagus bagi Wali Kota Sutiaji menuntaskan persoalan ini. Ini kesempatan emas, Wali Kota Sutiaji menjadi ‘Pahlawan’ bagi revitalisasi Pasar Blimbing. Apalagi masa jabatan wali kota tinggal beberapa bulan lagi, tepatnya 23 September 2023 mendatang.
Kalau di banyak persoalan, Wali Kota Sutiaji bisa menuntaskan dan memberikan solusi terbaik, maka revitalisasi Pasar Blimbing juga butuh sentuhan Wali Kota Sutiaji. Kalau ini terjadi maka, kesuksesan ini bakal menjadi legacy bagi masyarakat. Kebaikan itu akan dikenang, termasuk bisa jadi modal untuk Pilkada 2024 mendatang.
Kalau tidak, maka sampai kapan Pasar Blimbing akan dibiarkan merana? Sampai kapan bangunan Pasar Blimbing yang rawan ambruk itu dibiarkan karatan dan kusam. Makin hari bukannya tambah baik, tapi makin memprihatinkan. Kalau pasar pasar lain di Kota Malang sudah bagus, indah, rapi bahkan nyaman. Maka Pasar Blimbing juga harus sama! Bagus, Indah dan Nyaman.(*)