.
Thursday, December 12, 2024

UKM Bulutangkis ITN Malang, Borong 3 Juara STTR Cup 2023

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Mahasiswa Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) borong tiga juara pada Kejuaraan Nasional Bulutangkis Antar Mahasiswa “STTR Cup 2023”. Kejuaraan tersebut dilaksanakan di Gedung Serbaguna Jepon Blora akhir pekan lalu.

Tim mahasiswa tersebut merupakan anggota dari  Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bulutangkis ITN Malang. Mereka adalah Juara 1 Beregu Putra: Miftahul Latif Zakariya, Ryan Pandya Dwi Saputra, Jusman Prahara, Ditho Nanditha Risnaldi, dan Muchammad Faisal Riza. Juara 2 Ganda Putra: Miftahul Latif Zakariya, dan Ryan Pandya Dwi Saputra. Dan Juara 3 Ganda Campuran: Desi Amalia dan Muchammad Faisal Riza.

Di final Tim Beregu Putra ITN Malang berhasil mengalahkan Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas, dan STIE Pelita Nusantara (PENA) Semarang.

“Final melawan Akamigas. Lumayan berat, dilihat cara mainnya mereka sering ikut kejuaraan. Kalau dari UKM Bulutangkis ITN Malang baru tahun ini mengikuti kejuaraan di luar. Selama ini sempat vakum tidak ada latihan,” ujar Miftahul Latif Zakariya yang akrab disapa Zaki, saat ditemui di ruang humas beberapa waktu lalu.

Pada turnamen bulutangkis beregu, STTR Cup 2023, satu tim terdiri dari pemain ganda putra (dua tim), dan tunggal putra. Masing-masing tim bermain tiga kali dengan kemenangan dua kali untuk lolos final.

Permainan yang penuh tantangan bulutangkis beregu ITN Malang ternyata mengisahkan cedera pada salah satu pemain. Mata kiri Jusman Prahara sempat terkena shuttlecock, saat lawan melakukan smash di babak final.

Sementara, pada Tim Ganda Putra ITN Malang melakukan lima kali pertandingan. Permainan terberat masih dengan lawan yang sama yakni PEN Akamigas, dengan hasil akhir selisih poin tipis.

Tim ganda putra menjadi tantangan bagi Ryan Pandya Dwi Saputra. Pasalnya saat berlatih di UKM, Ryan belum pernah berpasangan dengan Miftahul Latif Zakariya. Baru ketika menghadapi kejuaraan mereka dipasangkan.

“Ya, akhirnya mendapatkan chemistry dalam tim di saat-saat set terakhir. Apalagi lawan membawa suporter lebih banyak. Mau tidak mau kami sempat terpengaruh (terpancing) juga,” ungkap Ryan.

Berbeda dengan tim ganda campuran. Desi Amalia dan Muchammad Faisal Riza bermain empat kali. Tiga kali di babak penyisihan, dan babak perebutan juara tiga. Sebenarnya secara permainan tim ITN Malang tidak berbeda jauh kualitasnya. Hanya sayangnya, pemain wanita ganda campuran ITN Malang postur tubuhnya masih kalah tinggi dibandingkan pemain lawan.

“Postur tubuh pemain wanita tim kami kalah tinggi. Jadi agak kesulitan saat mengambil bola-bola tanggung. Postur ini juga lah yang akhirnya menurunkan kepercayaan diri Desi,” ujar Muchammad Faisal Riza.

Jusman Prahara mewakili teman-temannya mengatakan, prestasi yang diraih UKM Bulutangkis ITN Malang diharapkan bisa menggaet generasi baru. Bisa memberi motivasi bahwa badminton bukan hanya sekedar olahraga fun internal kampus, tapi bisa memberikan prestasi. “Dengan ikut lomba kami bisa berprestasi, refreshing, mendapat teman baru, dan mendapat pengalaman baru,” tandasnya. (imm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img