Ekspresi Diri
Banyak cara berkarya dan mengekspresi diri. Itu pun harus dilakukan di jalan positif. Sehingga apa pun yang dilakukan menjadi bermanfaat.
=====
MALANG POSCO MEDIA-Motor custom yang melaju di aspal menjadi teman akrab Bilqis Almeyda. Perempuan 21 tahun yang akrab disapa Bichesse ini menggeluti hobinya mengkreasikan motor custom.
Hobinya itu selama ini identik dengan kaum adam. Namun ia merasa bisa jadi dirinya sendiri dan bebas berekspresi.
“Awalnya dulu cuma keinginan sekadar lihat-lihat punya teman. Soalnya teman-temanku banyak yang punya vespa custom, motor custom. Aku sendiri belum punya jadi kepengen,” ceritanya kepada Malang Posco Media, kemarin.
Selama ini dia bekerja sebagai freelanceer dan konten kreator.
Bilqis memulai dari tabungannya demi membeli dan membangun motor custom impiannya. Hal itu perlahan terwujud. Tak lupa ada dukungan rekan-rekannya yang diakuinya tak pelit wawasan dan pengetahuan untuk dibagikan.
“Dari teman-teman bisa banyak tahu. Pengetahuan dari lingkungan, setiap hari main dengan teman-teman di lingkungan penghobi motor juga dapat bimbingan,” katanya.
Beruntungnya bagi Bilqis, dari sisi keluarga cukup mendukung. Apalagi sang ayah yang tak memiliki anak laki-laki senang melihat sang buah hati gemar dengan segala hal tentang sepeda motor.
Motor yang dibangunnya sekarang diakuinya sejak awal tahun 2023. Dia senang lantaran bisa membangun sendiri dengan pengetahuan yang dimiliki. Dengan biayanya sendiri mampu menyulap motor Honda Grand yang ciamik.
“Motor aku kasih nama Nency, biar keliatan ada jiwanya. Basic-nya grand custom sendiri mulai benerin dan rawat sampai sekarang. Bukan untuk harian tapi keluar kalau ada event touring atau main jauh,” ungkapnya.
Ia menceritakan, keseruannya menggarap dan merawat motor custom tak lain saat ada kendala motor yang benar-benar harus ditangani sendiri. “Karena custom membangun sendiri, jadi tak sama dengan pabrik. Kalau misal rewel benerin sendiri tak semua orang bisa benerin motor custom,” urai wanita yang pernah bersekolah di SMK Grafika itu.
Selama menggeluti hobinya itu, ia mengaku banyak ketemu teman baru di lingkungan sesama hobi motor. Mereka sangat senang berbagi dan tak pelit ilmu.
Ia harus pandai mengatur keuangan untuk bisa menjalankan hobinya itu. Tak jarang sparepart yang harus dibeli tak murah baginya yang kantong pelajar.
“Semua anak motor custom pasti bermula dari menabung. Perlahan kita bangun dan akhirnya bisa jadi yang diinginkan. Kesulitannya hanya ketika trouble mungkin,” jelasnya.
Beberapa event motor custom sangat sering dijumpai di Malang. Hal itu membuatnya bersemangat. Malang baginya adalah kota dengan orang-orang yang punya kreativitas tinggi. Baik itu even tahunan maupun even dadakan dan even bergengsi dua tahun sekali.
“Mungkin karena pasca Covid-19, terasa lebih bisa ekspresikan diri dengan hobi. Ada hal buat nyalurin hobiku,” ungkapnya. (tyo/van)