spot_img
Saturday, July 5, 2025
spot_img

20.375 Penduduk Usia 19-50 Alami Hipertensi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU- Pemerintah Pusat mendorong agar Standar Pelayanan Minimal (SPM) di berbagai daerah terpenuhi 100 persen. Untuk itu setiap daerah, termasuk Kota Batu harus memastikan bahwa seluruh masyarakatnya mendapatkan akses ke pelayanan kesehatan yang memadai.

Untuk dapat meningkatkan capaian pelayanan kesehatan masyarakat usia produktif, maka diperlukan suatu inovasi, memanfaatkan jejaring kerja dan komunikasi efektif berupa pembentukan Posbindu di tempat kerja dan sekolah. Salah satunya dengan mendirikan Pos Binaan Terpadu (Posbindu) di setiap sekolah, perkantoran dan industri wisata di Kota Batu.

“Di Kota Batu sendiri kami telah memiliki 30 Posbindu di tempat kerja dan sekolah. Kedua jenis area tersebut merupakan titik kumpul dari masyarakat usia produktif, yang sesuai dengan Petunjuk Teknis Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan dengan batasan usia 15-59 tahun,” ujar Koordinator Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penanganan Bencana Dinas Kesehatan Kota Batu, dr Susana Indahwati kepada Malang Posco Media, kemarin.

Dengan adanya Posbindu di 30 titik, Dinkes Kota Batu mencatat hipertensi menjadi kasus paling banyak di tahun 2022. Hal itu karena banyak dipengaruhi perilaku berisiko, yaitu konsumsi gula, garam dan minyak yang berlebih, kurangnya aktifitas fisik, kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol.

“Peningkatan penemuan kasus hipertensi di masyarakat tidak lepas dari peningkatan upaya deteksi dini penyakit tidak menular yang dilaksanakan melalui di Puskesmas serta Posbindu di kelompok masyarakat, di Sekolah dan juga di tempat kerja, serta dalam kegiatan vaksinasi Covid 19,” bebernya.

Lebih lanjut, penyakit hipertensi juga dikarenakan faktor keturunan yang ikut berperan. Tetapi yang lebih berpengaruh adalah gaya hidup dan pengelolaan stres. “Jadi seseorang dengan keturunan hipertensi, tidak selalu akan menjadi hipertensi jika bisa menjaga pola hidupnya baik dan mengelola stresnya. Begitu pula sebaliknya, orang tanpa keturunan hipertensi, jika perilakunya berisiko (konsumsi gula garam lemak berlebih, kurang aktifitas fisik, kebiasaan merokok dan alkohol) dan tidak mampu mengelola stres maka bisa mengalami hipertensi,” paparnya.

“Seperti pada tahun 2023 sampai dengan bulan Juni, berdasarkan laporan bulanan SPM Hipertensi Puskesmas di Kota Batu total ada 20.375 penduduk yang mengalami Hipertensi dari total 58,385 penduduk yang dilakukan deteksi dini di Posbindu PTM,” imbuhnya.

Begitu juga dengan kabupaten kota lain cenderung sama. berdasarkan hasil Riskesdas 2018 sebanyak 43,7 persen penduduk usia produktif di kota Batu mengalami hipertensi. kabupaten kota lain memiliki persentase masing-masing.

Dari angka Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tersebut menunjukkan adanya peningkatan penderita hipertensi dan diabetes mellitus pada masyarakat usia produktif, yaitu usia 15-59 tahun. Hal ini disebabkan selain oleh penurunan perilaku sehat, juga karena keterbatasan akses pelayanan kesehatan pada usia produktif.

“Untuk itu kami himbau kepada masyarakat agar rutin Cerdik. Singkatannya masyarakat barus cek kesehatan rutin, enyahkan asap rokok dan alkohol, rajin aktifitas fisik, diet seimbang, istirahat cukup, kelola stres,” pungkasnya. (eri/udi)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img