Malang Posco Media, Malang – Kembara Republik Gubuk – Pethuk Putuk hari pertama telah sukses digelar di RT 05/RW 05, Desa Kemantren, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Kolaborasi antara komunitas Republik Gubuk dan Mahasiswa Praktikum Public Relations 3, Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Malang, berhasil menghadirkan rangkaian workshop inspiratif di pagi harinya yang bertujuan untuk menyebarkan pesan literasi dan kreativitas kebudayaan, serta menciptakan kegiatan positif bagi anak-anak di daerah setempat. Dilanjut sore hingga malam harinya, dengan Festival yang menampilkan bazar tempo doeloe, penampilan tari oleh anak Gubuk Baca, Pameran, dan penampilan kebudayaan lokal yang memukau.
Pembukaan acara dilakukan di malam hari diramaikan oleh penampilan seni dan budaya lokal, termasuk tari topeng malangan khas Jabung. Sambutan oleh Presiden Republik Gubuk, Ketua Pelaksana, Kepala Desa Kemantren , Sekretaris Desa Kemantren, dan Ketua RT 05 Dusun Putukrejo, memberikan semangat bagi seluruh peserta dan pengunjung.
Di sisi lain, Bazar Pethuk Putuk tempo doeloe menjadi daya tarik bagi para pengunjung, menawarkan kesempatan tak terlupakan untuk menikmati berbagai kuliner lezat seperti jajanan desa yang menggugah selera. Acara ini juga menjadi bentuk nyata dari konsep pemberdayaan masyarakat, bertujuan untuk mengangkat ekonomi dan memajukan masyarakat dusun Putukrejo Kemantren. Keberhasilan bazar ini terbukti dengan mencapai lebih dari 1200 pengunjung yang memadati lokasi, menciptakan suasana meriah dan penuh keceriaan sepanjang hari.
Puncak penampilan pada hari pertama acara adalah Kirab Bantengan yang memukau para pengunjung dan berhasil menarik lonjakan drastis jumlah pengunjung hingga mencapai 4000 orang. Kehebohan dan keindahan Kirab Bantengan menghadirkan suasana yang tak terlupakan, di mana para peserta yang membawa Bantengan dengan gagah dan atraktif menarik perhatian dan antusiasme seluruh hadirin. Acara ini menjadi magnet utama yang mengundang ribuan orang untuk berpartisipasi dan menyaksikan kegembiraan dari berbagai penampilan seni dan budaya lokal.
Selain Kirab Bantengan, malam harinya disuguhkan penampilan musisi lokal Jabung yang tak kalah meriah. Ciple dan Slow Kiss membawa ritme dan melodi yang mengiringi malam dengan keceriaan yang menggebu-gebu. Para penonton terhanyut dalam irama musik yang memikat, dan suasana semakin meriah. Penampilan mereka berhasil menambah semarak dan kegembiraan, menciptakan momen mengesankan bagi seluruh pengunjung.
Dalam rangkaian acara Kembara Republik – Pethuk Putuk tidak hanya workshop dan penampilan seni yang menjadi daya tarik, namun juga Pameran Karya Anak Republik Gubuk dan Galeri Apresiasi untuk Para Donatur Buku yang turut memikat para pengunjung. Pameran ini menampilkan karya-karya inspiratif dari para anak-anak Republik Gubuk, yang dipamerkan dengan bangga untuk menggambarkan bakat dan kreativitas mereka.
Di samping itu, Galeri Apresiasi hadir sebagai ungkapan terima kasih Republik Gubuk kepada para donatur buku yang telah berkontribusi dalam meningkatkan akses literasi bagi anak-anak di daerah setempat. Para donatur buku dihargai atas dukungan dan sumbangan mereka yang telah membantu menciptakan perubahan positif dalam masyarakat melalui literasi.
Tak ketinggalan, berbagai photo booth yang berada di sekitar area acara memberikan kesempatan bagi para pengunjung untuk berfoto ria dan mengabadikan momen-momen indah bersama teman dan keluarga. Para pengunjung dapat merasakan keceriaan dan kehangatan acara Kembara Republik – Pethuk Putuk sambil menangkap momen-momen berharga melalui foto-foto mereka.
Dengan hadirnya Pameran Karya Anak Republik Gubuk, Galeri Apresiasi donatur buku, dan keseruan photo booth, acara Kembara Republik – Pethuk Putuk semakin lengkap dengan beragam hal yang menarik minat dan memberikan pengalaman berharga bagi semua pengunjung. Semua elemen ini merupakan bagian penting dari upaya Republik Gubuk dalam meningkatkan literasi, kebudayaan, dan pemberdayaan masyarakat di daerah Jabung dan sekitarnya.
“Kami sangat senang melihat antusiasme dan partisipasi yang luar biasa dari masyarakat setempat dalam acara Kembara Republik Gubuk – Pethuk Putuk. Tujuan kami dalam menggelar acara ini adalah untuk memberdayakan masyarakat melalui literasi dan kebudayaan, serta menciptakan kegiatan positif bagi anak-anak di daerah ini. Melalui rangkaian workshop inspiratif, pameran karya anak-anak Republik Gubuk, dan galeri apresiasi untuk para donatur buku, kami berharap dapat memotivasi dan menginspirasi generasi muda untuk semakin mencintai literasi dan seni budaya lokal,” ujar Dennise, ketua pelaksana event.
“Acara Kembara Republik Gubuk – Pethuk Putuk benar-benar luar biasa! Saya sangat terkesan dengan berbagai workshop yang menyebarkan pesan literasi dan mengajak anak-anak untuk berkreasi. Penampilan Tari khs Jabung, Tari anak Republik Gubuk, dan Kirab Bantengan juga menjadi highlight yang menggugah perasaan kami, penampilan mereka sungguh memukau. Dan tidak kalah menariknya, pameran karya anak-anak Republik Gubuk dan galeri apresiasi donatur buku mengingatkan kami akan pentingnya membantu literasi di daerah ini. Semua acara ini dirangkai dengan indah dan sangat bermakna. Saya berharap acara seperti ini dapat terus diadakan di masa depan untuk terus mendukung perkembangan budaya dan seni di daerah ini,” kata Putri, salah satu Pengunjung.
Kembara Republik Gubuk – Pethuk Putu menjadi momen berharga untuk menggali kekayaan budaya dan seni dari anak-anak di Kecamatan Jabung. Acara ini juga berhasil meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi dan pemberdayaan masyarakat. Kolaborasi antara mahasiswa, komunitas, dan masyarakat membuktikan bahwa acara semacam ini memiliki dampak positif dalam berbagai aspek, termasuk sosial, pendidikan, ekonomi, dan budaya.
Harapannya, kegiatan seperti ini terus dapat dilakukan dan semakin memaksimalkan potensi dusun Putukrejo, memberikan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat setempat. (*/nda)