MALANG POSCO MEDIA-Barisan pelatih Arema FC berguguran. Setelah I Putu Gede Swi Santoso, kini giliran Pelatih Kiper Fauzal Mubaraq mundur. Bahkan Joko ‘Gethuk’ Susilo sudah siap-siap angkat kaki. Namun demikian Arema FC harus terus bangkit. (baca grafis)
Diawali I Putu Gede Swi Santoso yang menyatakan mundur akhir pekan lalu, setelah selesainya laga melawan Bali United berujung kekalahan ketiga di musim ini, Fauzal Mubaraq, pelatih kiper ikut mundur. Pelatih asal Riau itu sosok yang dipilih Putu Gede untuk membantunya di tim kepelatihan Arema FC musim ini.
Tak adanya lagi Putu Gede, kabarnya menjadi alasan kuat mengapa Fauzal yang juga rekan kerja ketika di PSMS Medan tersebut memilih mundur. Hanya saja, Manajer Tim Arema FC Wiebie Dwi Andriyas tidak memberikan alasan yang pasti mengenai pilihan Fauzal mundur.
“Pelatih kiper juga mengundurkan diri. Dia sudah telepon saya untuk mundur. Alasannya, beliau menyampaikan demi kebaikan Arema,” papar dia.
Fauzal tak kalah menjadi sorotan dalam beberapa laga karena hasil negatif yang menimpa tim. Sebab, 12 gol bersarang di gawang Arema FC dalam 12 pertandingan. Meskipun tim pelatih sudah menekankan bukan kesalahan individu, termasuk kiper, namun 12 gol ada catatan tidak apik di awal musim.
“Kami jadi harus mencari penggantinya. Tapi butuh waktu, karena ini mendadak juga,” terangnya.
Menurut pria yang juga pemilik NZR Group ini, untuk sementara ketika penjaga gawang tanpa pelatih utama, maka Galih Firmansyah yang di awal musim diproyeksikan membantu kepelatihan, memimpin latihan pemain. Manajemen klub tampaknya berupaya mencari pengganti dengan timeline waktu yang sama ketika hendak mendatangkan head coach.
Posisi head coach yang secara de jure (legalitas) lisensi dipegang Joko Susilo, juga bakal segera berganti. Sebab, pria dengan sapaan akrab Gethuk ini pun dikabarkan sudah ikut menyatakan mundur ke manajemen, namun masih ditahan.
“Kalau pelatih kepala yang baru kan tinggal menunggu waktu saja. Masih dipersiapkan semuanya. Untuk sementara, masih Pak Gethuk, selama 1-2 minggu,” katanya.
Wiebie menuturkan, setelah pelatih anyar datang nasib Gethuk sama dengan Putu Gede. Yakni tak lagi menjadi bagian Arema FC. “Sama dengan coach Putu (mundur),” tegas dia.
Terkait head coach anyar, menurut Wiebie, pihaknya membutuhkan waktu untuk bernegosiasi. Selain itu melengkapi segala persyaratan menjadi head coach. Termasuk kesepakatan kontrak.
“Siapa? Ya nanti ditunggu saja yang penting nanti tahu semua. Kemarin sudah dua orang kita ketahui (pilih). Sudah komunikasi dua-duanya. Mungkin mengerucutnya pada siapa yang tercepat (urusan dan deal) dengan klub,” tandasnya.
Sementara itu, Pelatih Joko Susilo memang sudah tampak memimpin secara penuh latihan tim. Kondisi ini berbeda ketika ada Putu Gede. Meskipun berstatus head coach, namun Putu Gede yang memegang kendali kepelatihan. Saat itu Joko Susilo ditetapkan sebagai pelatih karena lisensinya memenuhi regulasi. Arema FC pun menjadikan duet Putu Gede dan Joko di kepelatihan.
Sayangnya Joko Susilo menolak untuk diwawancarai. Dia menyebutkan, untuk saat ini pertanyaan bisa ke manajer tim atau ke asisten pelatih, Kuncoro, Siswantoro atau pun FX Yanuar. Ketiganya adalah asisten yang dipastikan masih menjadi bagian tim di musim ini.
“Ke asisten saja ya, ke Pak Kuncoro atau Siswantoro saja,” tegas dia. (ley/van)