MALANG POSCO MEDIA – Ada lagi modus penipuan yang berpotensi membobol perbankan milik nasabah. Setelah sebelumnya BCA dengan modus pop up virus, berikutnya ada modus penipuan yang khususnya mengincar nasabah Bank Mandiri. Melalui sebuah pesan ‘INFO BANK MANDIRI’ dengan menyertakan tombol ‘view’.
Terkait dengan modud baru tersebut, pihak Bank Mandiri telah mengumumkan agar para nasabahnya jangan sampai lengah. “Awas kena tipu modus baru pencurian data. Jangan klik ‘view’ ya! Segera block dan report nomernya”. Demikian akun resmi Instagram Bank Mandiri menyampaikan pengumuman, Senin (24/7).
“Dulu pake file format .apk, sekarang pake action button berlabel “View” atau “Lihat”. Ada aja emang modus penipuan daring untuk mencuri data-data kita. Makanya, Sahabat jangan sampai lengah ya. Langsung block dan report aja nomornya kalo ada pesan mencurigakan dari nomor yang gak dikenal. Inget, selalu #JagaBaikBaik data pribadi kamu ya, jangan sampai di-share ke pihak lain. Gak mau kan kena tipu hingga isi rekeningmu jadi abu?” lanjutnya.
Begitu maraknya penipuan, perlu diingat bahwa hampir semua kejahatan transaksi digital menggunakan teknik social engineering, yaitu manipulasi melalui interaksi sosial dengan memanfaatkan kelengahan manusia sehingga nasabah secara tidak sadar memberikan informasi rahasia kepada pelaku kejahatan.
“Lebih mudah memanipulasi seseorang untuk memberikan passwordnya, daripada membobol system untuk mendapatkan password tersebut,” ungkap Security Professional Kevin Mitnick. Untuk itu jasa keuangan merupakan industri dengan sasaran phishing paling tinggi. Oleh karena itu, waspadai orang atau organisasi yang menggunakan media komunikasi seperti telepon, sosial media, email, situs, SMS, dan lain-lain untuk meminta informasi kartu kredit dan kartu debit, kata sandi, dan data sensitif lainnya.
Selain itu, pelaku phishing juga bisa menghubungi nasabah dan mengaku sebagai representatif bank atau orang yang dikenal, dengan modus pembaruan data perbankan nasabah ataupun penawaran suatu hadiah, sehingga nasabah percaya untuk membuka informasi rahasia tersebut. Bisa juga penyadapan terhadap komunikasi yang dilakukan nasabah melalui malware atau virus komputer yang ditanamkan di perangkat nasabah. (bua)