MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU- Forum Bursa Kerja Khusus (FBKK) Kabupaten Malang menggelar Rapat Koordinasi IV di Zam-Zam Hotel, Kota Batu, Jumat (28/7) kemarin. Dalam Rakor tersebut membahas berbagai permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan, khususnya bagi SMK serta peningkatkan skill bagi anggota FBKK Kabupaten Malang.
Dalam rakor yang mengangkat tema “Upaya Strategis Meningkatkan Keterserapan Lulusan SMK Kabupaten Malang” tersebut turut dihadiri Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto, Kacab Dindik Kabupaten Malang Anny Saulina, Kepala Disnaker Kabupaten Malang Yoyok Wardoyo, jajaran stakeholder terkait dan 76 anggota FBKK dari SMK Negeri/Swasta di Kabupaten Malang.
“Pada Rakor IV FBKK Kabupaten Malang yang digelar hari ini memiliki beberapa poin pembahasan. Pertama peningkatan skill atau upskilling untuk menambah kapabilitas anggota yang sudah berjalan lama dan reskilling bagi anggota baru,” ujar Ketua FBKK Kabupaten Malang, Thofan Virdous, S.Pd kepada Malang Posco Media, kemarin.
Kedua FBKK Kabupaten Malang membahas berbagai permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan utamanya keterserapan lulusan SMK di Kabupaten Malang. Mengingat FBKK memiliki tugas untuk menjembatani para alumni SMK Negeri/Swasta di Kabupaten Malang untuk bisa terserap di dunia industri.
Dari data Dinas Pendidikan, setiap tahun rata-rata luluskan SMK Negeri/Swasta di Kabupaten Malang mencapai 14 ribu siswa. Dengan adanya FBKK Kabupaten Malang, setidaknya mampu menjembatani para lulusan terserap lapangan pekerjaan mencapai 8000-9000 lulusan.
“Karena itu kami ingin dengan adanya FBKK ini bisa dioptimalkan bagi lembaga-lembaga SMK Negeri/Sewa di Kabupaten Malang menyalurkan para lulusan untuk bisa terserap tenaga kerja. Itu dibuktikan dengan adanya FBKK Kabupaten Malang setidaknya mampu menjembatani para lulusan terserap lapangan pekerjaan mencapai 8000-9000 lulusan per tahun,” bebernya.
FBKK Kabupaten Malang sendiri telah bekerja sama dengan ratusan rekanan dunia kerja di berbagai daerah. Selain itu juga memiliki tiga center tes. Tiga tempat tersebut tersebar di SMK Bina Bangsa Dampit, SMK Brantas Karangkates dan SMKN 1 Singosari. Rata-rata setiap center tes memiliki 200 rekanan dunia kerja.
“Karena itu kami sangat berharap agar SMK Negeri/Swasta yang belum memiliki Bursa Kerja Khusus (BKK) di tiap lembaganya bisa bergabung dengan FBKK Kabupaten Malang. Karena ada banyak keuntungan seperti lulusan bisa mendapatkan pekerjaan. Serta SMK di Kabupaten Malang tidak hanya menghasilkan output, tapi juga outcome dengan keterserapan lulusan yang tinggi,” terangnya.
Sementara itu, Wabub Malang, Didik Gatot Subroto mengapresiasi dan menyambut luar biasa terhadap pahlawan yang hari ini tergabung di FBKK. Menurutnya pahlawan yang tergabung di FBKK adalah pahlawan tenaka kerja yang membantu anak-anak (lulusan SMK.red) mendapat pekerjaan.
“Kita tahu bahwa anak-anak kita (lulusan SMK, red.) mungkin sebagian besar di berangkatkan orang tuanya dari kelas menengah kebawah. Harapannya agar mereka bisa cepat mendapatkan pekerjaan setelah lulus SMK dan bisa mandiri serta membantu keluarga,” ungkapnya.
Untuk itu Pemkab Malang mendukung penuh adanya BKK di setiap SMK Negeri/Swasta di Kabupaten Malang. Karena belum semua lembaga memiliki BKK. Sehingga Didik meminta agar Cabdin memfasilitasi agar membuat SE ke Kepala SMK Se Kabupaten Malang untuk bisa membuat BKK dan tergabung dalam FBKK.
“Ini adalah jembatan agar anak-anak kita semangat belajar di SMK. Selain itu dengan adanya BKK yang mampu meningkatkan keterserapan lulusan SMK akan menjadi kebanggan bagi dewan guru, yayasan dan Kepsek sebagai output sekolah tersebut,” paparnya.
Perlu diketahui BKK adalah sebuah lembaga yang dibentuk di SMK baik Negeri maupun Swasta sebagai unit pelaksana yang melayani dan memberikan informasi lowongan pekerjaan, pemasaran, penyaluran dan penempatan tenaga kerja. Di Kabupaten Malang saat ini masih 76 SMK Negeri dan Swasta yang memiliki BKK dari 143 Negeri dan Swasta. (adv/eri/udi)